Wahdah Islamiyah menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-17 selama empat hari, 5-8 Desember 2024, di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan. Di hari kedua pelaksanaan Mukernas ke-17 itu, Jumat (6/12/2024), ada agenda Kuliah Umum yang diisi oleh Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Muhammad Anis Matta.
Mukernas ke-17 Wahdan Islamiyah itu mengangkat tema “Mengokohkan Soliditas dan Kolaborasi Mewujudkan Indonesia Maju yang Berkah”. Menurut Ketua Umum Wahdah Islamiyah, KH Muhammad Zaitun Rasmin, Kamis (5/12/2024), Mukernas ke-17 Wahdah Islamiyah itu adalah ajang silaturrahim yang bertujuan memerkuat solidaritas dan persaudaraan.
Sejumlah tokoh menghadiri Pembukaan Mukernas Mukernas ke-17 Wahdah Islamiyah itu. Di antaranya adalah Calon Walikota Makassar peraih suara terbanyak versi quick count pada Pemilihan Kepalada Daerah pada 27 November 2024, Munafri Arifuddin; Mantan Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin; serta sejumlah perwakilan pimpinan ormas Islam, antara lain dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Hidayatullah.
Penguatan solidaritas dan persaudaraan tersebut dilakukan secara langsung kepada para pengurus mulai dari tingkat DPP ke DPD. Termasuk silaturrahim dengan para tokoh nasional, tokoh daerah, dan tokoh pemerintahan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
“Sebab, tidak mungkin kami bisa melaksanakan tugas-tugas dakwah, tugas-tugas perjuangan Islam, memperbaiki dan membangun umat dan bangsa serta negara kita tercinta tanpa kerja sama dengan semua pihak,” kata KH Muhammad Zaitun Rasmin yang biasa disapa Ustadz Zaitun itu.
Ustadz Zaitun pun menyebut, agar kerja yang kuat dan rapi dapat tercapai, dibutuhkan soliditas, ukhuwah, dan kolaborasi yang baik. “Kita ingin kolaborasi, baik secara personal, maupun setiap bagian, antar bagian di dalam tubuh Wahdah Islamiyah. Begitu pula secara eksternal dengan seluruh komponen, berbagai kelompok dan kekuatan. Karena itu, kami selalu berusaha untuk menguatkan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai ormas Islam dalam berbagai hal,” kata dia.
Di depan keluarga besar Wahdah Islamiyah di kesempatan itu, Ustadz Zaitun mengibaratkan Wahdah hanyalah satu batu bata dari bangunan umat Islam di Indonesia. “Salah satu batu bata dari bangunan bangsa kita. Kalau berbicara internal umat Islam, maka ormas Wahdah Islamiyah adalah ormas yang hadir untuk melanjutkan dan melengkapi apa yang telah dilakukan ormas Islam sebelumnya,” katanya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!