Sampai saat ini Palestina masih terus dijajah oleh zionis Israel. Maka, perjuangan untuk membelanya harus selalu digaungkan sampai Palestina benar-benar merdeka. Hal itu mendasari langkah Dr. H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA, bersama puluhan pemuda melakukan aksi simpatik “Jalan Bareng Bela Palestina” di Car Free Day (CFD) Jakarta, Ahad (19/05/2024).
Di dalam kesempatan itu, Ustadz Zaitun Rasmin menyampaikan, banyak orang yang hadir di CFD tidak tahu masalah Palestina. Maka, perlu kita beri tahu.
“Banyak orang di Car Free Day itu mungkin tidak tahu masalah Palestina. (maka) Sepanjang perjalanan kita bisa memberitahu orang tentang masalah Palestina. Kita dengan jumlah sekian saja, puluhan saja, itu sudah menarik perhatian mereka, apalagi jika bisa sampai ratusan,” katanya.
Ustadz Zaitun Rasmin melanjutkan, perjuangan bukan hanya sekadar aksi, tetapi perlu juga untuk memikirkan aksi yang efektif. “Yang namanya perjuangan bukan hanya sekadar ramai-ramai, bukan kita sekadar melakukan aksi, tetapi memikirkan aksi yang efektif,” ujarnya.
Menyerukan dukungan terhadap perjuangan Palestina di Car free day menjadi salah satu cara yang efektif karena banyak masyarakat hadir di sana. Dan mereka menyampaikannya dengan cara yang sopan.
“Dari sini, alhamdulillah, dengan izin Allah, ada ide untuk kita jalan di car free day. Ini insya Allah tidak melanggar aturan, asal kita tidak mengganggu orang apalagi dengan jumlah terbatas dan dengan barisan yang sopan serta tidak ada kata-kata yang menyakiti siapa pun,” katanya. “Kita menyerukan save Palestine, save Gaza, stop genosida, free Palestine. Dan ini terus kita ulang-ulangi,” lanjutnya.
Beliau juga menyampaikan kepada para peserta yang mengikuti kegiatan ini untuk bersyukur, tetapi jangan juga merasa bangga. “Insya Allah yang kita lakukan ini menjadi sedikit dari perjuangan itu, sedikit dari kewajiban kita, kita bersyukur kepada Allah SWT (karena) dimudahkan hari ini. Tetapi jangan merasa bangga yang kemudian anda merasa puas. Masih sangat jauh dari kewajiban kita, masih sangat jauh dari apa yang harus kita lakukan, dan masih sangat jauh dari kemerdekaan Palestina yang mestinya,” jelasnya. “Masih lebih dari jauh untuk mengobati luka-luka saudara-saudara kita yang dibantai secara keji, yang dibantai secara biadab,” tambahnya.
Baca juga: Sinergisme Negara-Negara OKI Versus Genosida Israel di Palestina: Cermin Sikap Bahrain, Indonesia, dan Mesir
Dr. Zaitun Rasmin melanjutkan, kita harus berjuang sesuai dengan aturan dan tak melanggar undang-undang. “Kita adalah pejuang-pejuang Islam yang betapa pun sulitnya. Kita berjuang sesuai aturan, sesuai dengan undang-undang yang ada di negara kita,” ujarnya.
Dr. Zaitun Rasmin berharap, apa yang telah dilakukan dapat menjadi viral dan dapat diikuti lebih banyak orang. “Mudah-mudahan kita bisa memviralkan apa yang kita lakukan ini disertai ajakan kepada umat Islam dan bahkan seluruh bangsa Indonesia yang ada di Jakarta atau sekitarnya, yang datang ke car free day lebih banyak lagi yang menggunakan atribut Palestina dan meneriakkan yel-yel “Stop Genocide”, “Save Gaza”, Free Palestine”, hentikan genosida, selamatkan Gaza, dan Palestina Merdeka. Ini mudah-mudahan dapat diulang-ulang,” katanya.
“Bayangkan kalau suatu saat nanti seluruh peserta car free day bersama-sama meneriakkan itu akan menggema di seluruh Indonesia dan mungkin akan memberi motivasi seluruh rakyat Indonesia untuk menyatakan dukungan, dan protes keras. Berbagai cara yang kemudian dapat mengundang kekuatan dunia, bahkan kekuatan negara-negara Islam sudah cukup untuk menghentikan pembantaian di Gaza Palestina. Ini harapan kita,” katanya.
Dr. Zaitun Rasmin juga memberi pesan kepada peserta yang mengikuti aksi untuk tidak berkecil hati karena jumlahnya yang masih sedikit. “Jangan mengecilkan diri anda, jangan berkecil hati dengan jumlah yang masih sedikit, semua perjuangan dimulai dari sedikit. Bahkan para nabi dan rasul memulai perjuangannya dengan seorang diri, tetapi karena keikhlasan, karena keteguhan, karena kesabaran dan terus menerus berjuang kemudian dengan pertolongan Allah SWT mereka mendapatkan kemenangan,” ucapnya.
Terakhir beliau menyampaikan, yang terpenting adalah nanti kita bisa menjawab di akhirat kelak tentang apa yang kita lakukan ketika zionis Israel membantai saudara-saudara kita di Palestina. “Insya Allah kemenangan bagi Palestina hanya masalah waktu saja. Tetapi yang paling penting nanti kita akan (bisa) menjawab di hari kiamat dan bahkan masih di dunia tentang apa yang kita lakukan untuk menghadapi pembantaian Gaza Palestina, untuk membantu saudara-saudara kita dan melawan sang angkara murka sang durja zionis Israel. Itu yang paling penting,” pungkasnya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!