Gempa Bumi Maroko, Paling Merusak Sejak Gempa Bumi Agadir 1960 yang Tewaskan 15.000 Orang

Gempa Bumi Maroko, Paling Merusak Sejak Gempa Bumi Agadir 1960 yang Tewaskan 15.000 Orang
Kerusakan Akibat Gempa Bumi Maroko 

Gempa bumi berkekuatan 6.8 Magnitudo melanda wilayah Marrakesh-Safi, Maroko, 8 September 2023. Akibatnya, banyak bangunan dan mercu tanda bersejarah di Marrakesh rusak parah. Pusat gempa terletak 71,8 km sebelah barat daya Marrakesh, dekat kota Ighil di kawasan Pegunungan Atlas, pada kedalaman dangkal 26 km (16 mil).

Gempa yang juga terasa hingga Portugal, Spanyol, dan Aljazair itu merupakan gempa bumi paling merusak di Maroko sejak gempa bumi Agadir tahun 1960 yang menewaskan hingga 15.000 orang. Di dalam laporan terbaru yang disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri negara Afrika itu, tercatat 2.012 kematian (mayoritas di luar Marrakesh) dan lebih dari 2.059 luka-luka (1.404 di antaranya luka berat). Pemerintah Maroko pun mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk menghormati para korban.

Gempa bumi itu merupakan gempa bumi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Maroko, sejak gempa bumi Meknes tahun 1755, dengan kekuatan M 6,5–7,0. Gempa bumi terjadi pada kedalaman 18,5 km (11,5 mil), menurut Survei Geologi Amerika Serikat, atau 8 km (5,0 mil) menurut badan seismik Maroko. Menurut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania, gempa itu juga dirasakan di wilayah Portugal, Spanyol, Mauritania, Aljazair, Sahara Barat, dan di sepanjang pantai Selat Gibraltar. Durasi gempa utama terjadi beberapa detik. Gempa susulan berkekuatan 4,9 terjadi 19 menit setelah gempa utama.

Letak Maroko Utara dekat dengan perbatasan Lempeng Afrika dan Lempeng Eurasia, Sesar Transformasi Azores–Gibraltar. Zona strike-slip kanan-lateral itu menjadi transpresional di ujung timurnya, dengan berkembangnya patahan dorong yang besar. Di sebelah timur Selat Gibraltar, di Laut Alboran, batasnya menjadi tipe tumbukan. Sebagian besar kegempaan di Maroko terkait dengan pergerakan pada batas lempeng tersebut, dengan bahaya seismik terbesar terjadi di bagian utara negara yang dekat dengan perbatasan tersebut.

Televisi yang dikelola pemerintah, mengutip Kementerian Dalam Negeri Maroko, mengatakan, sedikitnya 2.012 orang tewas dan 2.059 lainnya luka-luka. Di antaranya, 721 orang luka serius.

Banyak korban jiwa terjadi di lokasi terpencil di selatan Marrakesh di provinsi Al Haouz, di mana sedikitnya 94 orang tewas. Di Moulay Brahim, warga terjebak di bawah bangunan yang runtuh dan relawan melakukan upaya penyelamatan.

Wikipedia menyebut, banyak korban jiwa terjadi di lokasi terpencil di selatan Marrakesh. Mayoritas kematian terjadi di provinsi Al-Haouz (542) dan Taroudant (321). Kematian juga dilaporkan di Chichaoua (103), Ouarzazate (38), Marrakesh (13), Azilal (11), Agadir (5), Casablanca (3), Youssoufia (1) dan Tinghir dengan 201 orang mengalami luka berat.

Baca Juga : Gempa Dahsyat Melanda Maroko Berkekuatan 7,2 Magnitudo

Kementerian Dalam Negeri mengatakan, sebagian besar kerusakan terjadi di luar kota. Di dekat pusat gempa di High Atlas, televisi publik Al Aoula melaporkan banyak bangunan runtuh. Di kota Al-Haouz, tempat pusat gempa berada, sebuah rumah runtuh menjebak penghuninya di bawah reruntuhan.

Beberapa bangunan di Medina Marrakesh, Situs Warisan Dunia UNESCO yang berasal dari abad ke-12, juga runtuh. Kementerian Dalam Negeri mengatakan, sebagian besar kerusakan terjadi di luar kota. Dekat pusat gempa di High Atlas, televisi publik Al Aoula melaporkan banyak bangunan runtuh.

Kota Adassil dan Imlil, serta desa-desa terdekat di sekitar Toubkal hancur atau rusak parah akibat gempa bumi, dengan perkiraan 200 rumah hancur di Ijoukak. Kerusakan parah dialami Masjid Tinmal, sebuah monumen bersejarah di High Atlas. Di luar Agadir, di desa Taqi dan Tadrart banyak rumah yang hancur. Seorang turis Prancis meninggal karena serangan jantung saat gempa bumi terjadi. Sementara di kota Taroudant, hampir 200 orang tewas.

Gempa juga terasa kuat di Rabat, Casablanca, dan Essaouira, di mana sebagian fasad dilaporkan roboh dan banyak warga memutuskan untuk tidur di luar karena panik. Sejumlah negara termasuk India, Aljazair, Prancis, Portugal, Rumania, Taiwan, Thailand, Tunisia, Turki, Amerika Kerajaan Arab Saudi, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menawarkan bantuan dan dukungan kepada Maroko. Pemerintah Maroko belum secara resmi meminta bantuan asing, yang akan memungkinkan masuknya bantuan tersebut.

Walikota Marrakesh, Marseille, Prancis, Benoit Payan, mengumumkan, ia mengirim petugas pemadam kebakaran ke Maroko untuk membantu operasi penyelamatan Kedutaan Besar Prancis di Maroko membuka hotline unit krisis. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Raja Abdullah II dari Yordania memerintahkan pemerintah mereka untuk mengirim bantuan ke Maroko, sementara presiden Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed Al Nahyan, memerintahkan pembentukan jembatan udara untuk mengangkut bantuan dan dukungan lainnya. Aljazair membuka wilayah udaranya ke Maroko untuk pertama kali sejak tahun 2021 untuk memfasilitasi kedatangan bantuan kemanusiaan. Spanyol menempatkan Unit Darurat Militer, lembaga bantuan lainnya, dan kedutaan besarnya di Rabat untuk membantu Maroko.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.