Pada Senin (23/9/2024), Militer Penjajah Israel menyerang Lebanon dengan rentetan serangan udara, dengan dalih menargetkan kelompok Hizbullah. Akibatnya, lebih dari 500 korban syahid, 1.645 terluka dan puluhan ribu warga Lebanon terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Kejadian ini merupakan hari paling mematikan sejak serangan Penjajah Israel terhadapap Lebanon pada tahun 2006 lalu.
“Sejauh ini, Kementerian Kesehatan telah mencatat sebanyak 558 korban meninggal, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita,” ujar Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, dilansir kabar berita AFP pada Selasa (24/9/2024).
Hamas merespon peristiwa serangan ini dengan merilis pernyataan berikut isi:
Bismillahirrahmanirrahim
Pernyataan Pers
Serangan penjajah teroris Zionis terhadap Lebanon dan persaudaraan rakyat Lebanon terus berlanjut. Hingga saat ini telah menyebabkan ratusan warga sipil syahid dan terluka sejak Senin pagi (24/9/2024).
Kami dari Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menegaskan, eskalasi agresi biadab ini adalah kejahatan perang. Tindakan mereka mencerminkan sifat musuh Zionis (Nazi) dan kondisi Netanyahu yang semakin terpojokkan akibat dari kebijakannya yang menolak menghentikan genosida di Jalur Gaza.
Kami menegaskan rasa solidaritas dan terus berdiri bersama kelompok Hizbullah dan saudara-saudara Lebanon lainnya dalam menghadapi pembantaian brutal ini.
Kami menyerukan kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk segera mengambil tindakan tegas untuk mengadili dan menangkap para pemimpin entitas Zionis sebagai penjahat perang.
Kami menganggap pemerintah Amerika bertanggung jawab penuh atas pembantaian yang sedang berlangsung oleh pemerintah penjajah Nazi-Zionis di Palestina dan Lebanon. Genosida ini tidak akan terjadi tanpa dukungan dan perlindungan terbuka dari Amerika.
Kami menyerukan kepada Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan agresi Zionis terhadap rakyat Lebanon dan Palestina. Dan mengambil keputusan tegas untuk menghadapi entitas Zionis yang tengah menjajah, terutama memboikot dan mengisolasinya di kancah internasional.
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas)
Senin, 20 Rabi’ul Awal 1446 H/ Senin, 24 September 2024
(Dari Berbagai Sumber)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!