Pemimpin Hamas, Osama Hamdan, lewat sebuah video yang disiarkan ke publik pada Ahad (10/11/2024), menyampaikan perkembangan terbaru terkait agresi yang dilakukan oleh tentara Israel di Gaza serta kejahatan kelaparan yang melanda wilayah utara Gaza. Di dalam video itu, ia menyatakan, “Penjajah terus menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap rakyat kami di Gaza, menghalangi akses terhadap makanan, air, obat-obatan, dan layanan kesehatan”.
Secara khusus, Hamdan juga mengirimkan pesan yang mengajak para pemimpin negara-negara Arab dan Islam yang berkumpul di Riyadh pada Senin (11/11/2024) untuk membentuk aliansi guna memastikan pemenuhan hak-hak rakyat Palestina. Dan berikut ini poin-poin utama pernyataan Osama Hamdan tersebut:
- Kami mengajak para pemimpin negara Arab dan Islam yang berkumpul di Riyadh Senin (11/11/2024) untuk membentuk aliansi demi memastikan hak-hak penuh bagi rakyat kami.
- Kami mengajak para pemimpin negara Arab dan Islam yang berkumpul di Riyadh untuk mengambil keputusan tegas untuk menekan penjajah agar menghentikan agresi.
- Kami menghargai sikap 50 negara yang dipimpin oleh Turki, yang meminta Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB mengambil langkah cepat untuk menghentikan penjualan atau pengiriman senjata ke Israel.
- Kami mengajak untuk meningkatkan semua bentuk solidaritas, dukungan, dan penolakan terhadap agresi dan genosida.
- Dukungan terus-menerus Amerika Serikat kepada Israel dengan menyediakan persenjataan menimbulkan tanggung jawab hukum dan politik atas genosida yang dilakukan terhadap warga sipil di Gaza.
- Kami kembali mengulangi seruan untuk mengusir duta besar Israel dari negara-negara Arab dan Islam.
- Masyarakat internasional harus bertindak segera untuk mengriminalkan penjajah Israel dan mengadili mereka sebagai pelaku yang memusuhi kemanusiaan.
- Pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh penjajah berlangsung dengan dukungan dari Amerika Serikat dan beberapa negara Barat.
- Kami melakukan upaya intensif bersama negara-negara sahabat untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Israel-lah yang menghalangi tercapainya kesepakatan.
- Hamas menegaskan bahwa kunci untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan agresi dan mencapai kesepakatan pertukaran adalah kembali ke perjanjian tanggal 2 Juni lalu.
- Penjajah melakukan pembantaian mengerikan yang menargetkan dua rumah di Gaza dan Jabalia, menewaskan lebih dari 51 orang, sebagiannya adalah anak-anak.
- Penjajah melakukan 3 pembantaian di Gaza dalam 24 jam terakhir.
- Penjajah melakukan berbagai bentuk pembunuhan, penyiksaan, penangkapan, pengusiran, dan menghalangi rakyat Gaza mendapatkan kebutuhan hidup.
- Kami akan terus berjuang untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami.
- Rakyat kami sedang menuliskan kisah kepahlawanan luar biasa dalam upaya pembebasan Palestina.
(Sumber: Al jazeera Mubasher)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!