Di dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab-Islam yang akan digelar di Riyadh (11/11/2024), Hamas mengirimkan pesan kepada para pemimpin dunia Arab dan Islam untuk menggalang aliansi internasional demi menghentikan genosida atau perang pemusnahan di Gaza dan Lebanon. Hamas menyerukan para raja, presiden, dan pemimpin negara, untuk mengambil sikap tegas melawan penjajah Israel dan pendukungnya, serta menghentikan blokade yang telah lama mencekik Gaza.
Menurut pernyataan Hamas, aliansi tersebut diharapkan menjadi kekuatan strategis untuk menekan rezim penjajah agar menarik diri dari wilayah yang mereka duduki. Selain itu, aliansi tersebut bertujuan untuk mengembalikan hak rakyat Palestina dalam menentukan nasib sendiri dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Hamas juga menegaskan pentingnya hak bagi para pengungsi Palestina untuk kembali ke kota dan desa mereka yang telah lama mereka tinggalkan.
Pesan itu datang pada momen krusial, mengingat perang pemusnahan yang terus berlanjut di Gaza dan Lebanon telah memasuki hari ke-400. Di dalam pernyataannya, Hamas mengingatkan akan hasil KTT yang digelar sebelumnya pada 11 November 2023. Para pemimpin dunia kala itu sepakat untuk mendukung langkah internasional dalam menghentikan kekerasan di Gaza, membuka blokade, dan menolak segala upaya pengusiran rakyat Palestina dari tanah air mereka.
Seruan untuk Boikot dan Aksi Kolektif
Hamas juga menyeru negara-negara Arab dan Islam untuk memboikot rezim penjajah, menghentikan semua bentuk normalisasi hubungan, serta membatalkan perjanjian yang telah ditandatangani dengan penjajah tersebut. Selain boikot, Hamas menyerukan tindakan hukum terhadap pemerintah dan pemimpin penjajah Israel di seluruh forum internasional, serta mendesak upaya untuk menuntut mereka di pengadilan negara-negara yang menjadi tempat kewarganegaraan atau yang mereka kunjungi.
Tidak hanya itu. Hamas mengimbau para pemimpin Arab dan Islam untuk merancang rencana aksi kolektif demi memberikan bantuan kemanusiaan bagi penduduk Gaza yang mengalami dampak langsung akibat perang ini. Bantuan tempat tinggal dan persediaan kebutuhan pokok menjadi prioritas utama, terlebih menjelang musim dingin yang kian dekat.
Menghargai Setiap Upaya untuk Perdamaian
Hamas juga menyatakan kesediaannya untuk menyambut positif setiap usulan dan ide yang mampu menghentikan agresi, termasuk upaya rekonstruksi Gaza dan pembebasan dari blokade. Hamas menekankan bahwa kunci utama perdamaian terletak pada implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB 2735 dan kesepakatan 2 Juli lalu yang dinilai dapat menjadi jalan menuju perdamaian sejati di kawasan tersebut.
Dukungan Internasional Dibutuhkan
Dengan terus berlanjutnya perang yang melanda Gaza dan Lebanon, pesan Hamas ini diharapkan dapat menggugah kesadaran negara-negara Arab dan Islam untuk bersatu dalam meraih keadilan bagi rakyat Palestina. Semangat solidaritas, dukungan kemanusiaan, dan aksi Bersama, kini semakin dibutuhkan agar dunia internasional dapat menyaksikan akhir dari krisis yang telah lama mencengkeram kawasan ini.
Para pemimpin di KTT Riyadh diharapkan tidak hanya memerhatikan situasi kritis di Palestina dan Lebanon, tetapi juga mengambil langkah konkret untuk menghentikan perang ini dan membawa perdamaian yang nyata bagi kawasan Timur Tengah.
(Sumber: hamasinfo.info)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!