Mantan Perwakilan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Teheran dan Lebanon, Osama Hamdan, mengatakan, syahidnya Yahya Sinwar menguatkan operasi-operasi Hamas. Senior Hamas itu mengatakan kepada salah satu koresponden Al-Jazeera Mubasyir, pada Ahad (20/10/24), terkait faktor-faktor yang membuat Hamas semakin kuat setelah syahidnya Yahya Sinwar. Salah satunya, perasaan kolektif atas beratnya amanah.
Osama Hamdan, menyebut, Hamas meyakini, beban jihad yang mereka tanggung semakin berat setelah syahidnya Yahya Sinwar. Hamas bukan hanya melawan Penjajah untuk membela kelompoknya saja, tetapi juga untuk melindungi segenap rakyat Palestina. Selama penjajahan masih berlangsung di atas tanah ini, maka Hamas akan tetap tegar untuk menghentikannya.
Hamdan pun mengomentari peristiwa terbunuhnya Komandan Israel Brigade Lapis Baja ke-40, Ehsan Daqsa, pada Senin (21/10/2024), di kamp Jabaliya. “Terbunuhnya Komandan Penjajah Israel di Kamp Jabaliya adalah hasil dari keakuratan pengamatan dan eksekusi, pemilihan target, konsistensi para pemuda di medan pertempuran. Tentu, di atas itu semua, berkat taufik dari Allah,” tambahnya.
Dia menegaskan, kondisi Hamas baik-baik saja dan mampu untuk tetap melawan. “Pengorbanan ini tidaklah kecil, baik dari Hamas maupun bangsa Palestina. Namun, mereka masih bisa melanjutkan dan berbalik menyerang seperti yang kalian lihat di Kamp Jabaliya. Hal ini menandakan, syahidnya pemimpin Hamas (Sinwar) tidaklah melemahkan perlawanan dari Palestina,” tuturnya.
Penyusunan Dokumen Setelah Syahidnya Sinwar
Hamdan menegaskan, setiap pemimpin Hamas memiliki kekhasan dan kebiasaan tersendiri. Pun kiprah gerakan ini telah membuktikan bagaimana mereka melestarikan sistem perpolitikan dan strateginya. Kemudian, para pemimpin yang memberikan karakteristik dalam pelaksanaannya.
“Yahya Sinwar memiliki kebiasaan khusus dalam melakukan operasi. Beliau secara terang-terangan maju ke barisan terdepan menerjang musuh hingga berakhir syahid,” jelas Hamdan.
Struktur gerakan ini memungkinkan orang-orang yang memenuhi syarat untuk mencapai posisi kepemimpinan. Hamas sedang menyusun dokumen-dokumen untuk menentukan siapa yang akan menggantikan Sinwar.
Propaganda Murahan Israel
Israel sejak lama telah menyebarkan propaganda murahan, bahwa para pemimpin gerakan Hamas menjalani kehidupan yang nyaman, sementara rakyatnya menderita. Bagai siang bolong disambar petir, video klip tersebar menggambarkan syahidnya Sinwar, dan inilah menjadi bukti klaim palsu Penjajah Israel. Bahwa Sinwar meninggal dunia seorang diri di dalam bangunan yang terletak di front terdepan perlawanan.
“Citra Sinwar mengakhiri hidupnya sebagai seorang syahid membuktikan klaim murahan Israel terhadap para pemimpin Hamas sejak awal perang di Gaza,” tegas Hamdan.
(Sumber: Al Jazeera Mubasyir)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!