Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan penundaan pembebasan tawanan penjajah Israel yang seharusnya dilakukan pada Sabtu, hingga pemberitahuan lebih lanjut. Juru bicara Al-Qassam, Abu Ubaidah, menyatakan, keputusan ini diambil karena penjajah Israel tidak memenuhi komitmennya dalam perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
“Penyerahan tawanan yang seharusnya dibebaskan pada hari Sabtu ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata Abu Ubaidah.
Di dalam pernyataannya, Abu Ubaidah menegaskan, selama tiga minggu terakhir, pihak pejuang Al Qassam telah mencatat berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh militer penjajah Israel, semisal menunda kepulangan pengungsi ke wilayah utara Jalur Gaza, serta menyerang mereka dengan serangan udara dan tembakan. Selain itu, Israel juga menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan meski pun telah disepakati sebelumnya.
Abu Ubaidah menegaskan, pembebasan akan tetap ditangguhkan hingga pihak penjajah memenuhi komitmennya dan memberikan kompensasi atas hak-hak yang telah tertunda dalam beberapa minggu terakhir.
Di sisi lain, Presiden AS, Donald Trump, menyatakan, gencatan senjata di Gaza harus dibatalkan pada hari Sabtu jika para tawanan tidak diserahkan oleh Hamas.
Sementara itu, pada Senin (10/2/2025) malam, setelah Brigade Al-Qassam mengumumkan penundaan akibat pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata, keluarga tawanan Israel yang masih berada di Jalur Gaza turun ke jalan melakukan aksi protes di depan markas Kementerian Pertahanan Israel. Mereka mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak menghalangi kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas. Mereka meminta pemerintah memastikan proses pertukaran berjalan hingga selesai.
Pelanggaran Penjajah Terhadap Ketentuan Prosedur Bantuan Kemanusiaan di Gaza
Isi Perjanjian | Yang Dilaksanakan |
12.000 Truk Bantuan | 8.500 Truk Bantuan |
50 truk bahan bakar per hari | 15 truk bahan bakar per hari |
60.000 unit layanan bergerak (mobil) | Tidak ada yang tiba |
200.000 tenda untuk menampung pengungsi | 20.000 tenda untuk menampung pengungsi |

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!