Di dalam hitungan jam, jumlah korban jatuh di Jalur Gaza terus meningkat. Telah 74 syahid sejak pagi hari ini, dalam serangan brutal yang terus dilancarkan oleh penjajah Israel terhadap warga sipil tak bersenjata. Penjajah menargetkan langsung titik-titik distribusi bantuan, tempat orang-orang berkumpul untuk menerima bantuan kemanusiaan, dan mengubah lokasi itu menjadi arena pembantaian massal dan jebakan maut.
Meski pun bencana kemanusiaan semakin memburuk, penjajah terus menghalangi masuknya bahan bakar dan bantuan kemanusiaan, yang mengancam nyawa lebih dari 70.000 anak yang terancam mati kelaparan. Sementara itu, warga terpaksa meminum air yang tercemar, di tengah runtuhnya sistem kesehatan, yang memerbesar risiko wabah penyakit.
Penjajah juga memanfaatkan fokus media dunia kepada perang dengan Iran untuk melancarkan genosida terhadap Gaza jauh dari sorotan dan pertanggung jawaban, dalam suasana diamnya dunia internasional dan kebungkaman dunia Arab yang memalukan.
Apa yang terjadi di Gaza bukan sekadar agresi, melainkan genosida yang terencana, yang menuntut gerakan segera dan nyata dari seluruh hati nurani yang masih hidup di dunia ini.
Kiriman dr Syekh Ahed Abul Ataa (Direktur YPSP / Yayasan Persahabatan & Studi Peradaban)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
