Presiden Israel, Isaac Herzog, pada hari Sabtu (17/2/2024) mengatakan bahwa upaya normalisasi hubungan Israel dengan Arab Saudi akan menjadi “keuntungan melawan Hamas.”
Mengutip dari laman Anadolu Ajansi, Herzog mengatakan pada Konferensi Keamanan Munich bahwa salah satu tujuan serangan pejuang Hamas pada 7 Oktober 2023 adalah untuk menggagalkan “pembicaraan normalisasi” antara Tel Aviv dan Riyadh. Oleh karena itu, pihaknya akan melanjutkan hubungan dengan Arab Saudi.
“Melanjutkan hubungan dengan Arab Saudi jelas merupakan keuntungan dibandingkan apa yang telah dilakukan Hamas,” katanya.
Herzog mengumumkan bahwa pada hari Jumat (16/2/2024) dia mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Sani. Dan ia mencatat bahwa Al Sani mengatakan telah “melakukan upaya signifikan untuk membebaskan para tawanan”.
Baca juga: Di Tengah Perang Palestina, Beberapa Negara Masih Mendanai UNRWA
Dia menekankan bahwa Tel Aviv tidak mengetahui di mana para tawanan Israel berada atau kondisi mereka, dan mendesak adanya resolusi cepat untuk memastikan mereka kembali ke rumah dengan selamat.
Mengutip dari laman TV Channel 13, penjajah Israel mengumumkan bahwa delegasi pejabat Israel akan melakukan perjalanan ke Qatar minggu depan untuk menanda tangani perjanjian pertukaran tahanan baru.
Sebuah delegasi termasuk pimpinan Mossad, Direktur Shin Bet, dan Nitzan Alon, pejabat yang bertugas mengawasi orang-orang yang diculik dan hilang di barisan tentara penjajah Israel, menghadiri pertemuan di Kairo pada 13 Februari dengan perwakilan dari AS, Qatar, dan Mesir.
Mengutip dari laman The New York Times dalam sebuah laporan, bahwa para pejabat tingkat rendah akan melanjutkan pembicaraan tidak langsung di Kairo selama tiga hari setelah diskusi awal gagal menghasilkan kesepakatan.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!