Jelang Idul Qurban 1444 H Waspadai Varian Baru Penyebaran Penyakit Lato-Lato pada Sapi

Jelang Idul Qurban 1444 H Waspadai Varian Baru Penyebaran Penyakit Lato-Lato pada Sapi
Photo by Alwi Hafizh A. on Unsplash

Jelang Hari Raya Qurban 1444 H, meski masih satu bulan kedepan, para penyedia hewan qurban sudah terlihat geliatnya. Bau khas hewan, terutama Sapi di lahan-lahan kosong pinggir jalan maupun pasar hewan mulai terasa menyengat.

Nah, bagi Anda yang akan berqurban sapi, patut waspada agar memilih hewan yang sehat dan segar. Pada Hari Raya Qurban 1443 H lalu banyak penjual sapi yang merugi karena terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penyakit PMK masih menyebar kini bertambah satu lagi varian baru penyebaran penyakit pada hewan yang harus diwaspadai, yakni Lumpy Skin Desease (LSD), lebih dikenal “lato-lato” sapi ini membentuk benjolan dan bernanah.

Untuk memastikan hewan aman dari virus PMK, minimal hewan qurban sudah divaksin satu kali, sementara untuk LSD pengawasan harus dilakukan dengan cermat.

Kota Bekasi masih bisa bernafas lega, lantaran saat ini tidak ada kasus aktif, baik PMK maupun LSD pada hewan di dalam kota. Namun seperti biasanya, tidak sedikit hewan ternak yang masuk dari luar Kota Bekasi untuk memenuhi kebutuhan hari raya.

Catatan terakhir di Kota Bekasi, total ada 263 kasus, dua diantaranya dipotong bersyarat, dan 261 diantaranya dinyatakan telah sembuh. Ribuan hewan sudah mendapat dua kali vaksin PMK.Sementara untuk kasus LSD, total ada 65 kasus. Kota Bekasi masih menunggu vaksin LSD untuk membentengi hewan ternak dari penyakit ‘lato-lato’ ini.

Di lain lokasi, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Lebong Bengkulu, Hedi Perindo SE melalui Kasi Kesehatan Hewan (Keswan) Disperkan Lebong, Drh Ayu Bidarti mengatakan penyakit lato lato itu belum tersebar pada hewan ternak di kabupaten Lebong namun kasus penyakit ini perlu diwaspadai dan dilakukan antisipasi.

“Untuk saat ini hewan ternak di Lebong masih dalam kondisi aman dan belum terkontaminasi penyakit baru seperti lato lato ini. Kedepan kami akan melakukan pengawasan hewan dan pengujian dan diagnosis penyakit tersebut,” katanya.

Menurut Ayu, munculnya penyakit lato-lato pada sapi ini disebabkan oleh serangga seperti nyamuk, lalat dan caplak. Ia tidak menampik, kebiasaan seperti tidak membersihkan kandang sapi menjadi faktor munculnya penyakit tersebut.

“Untuk mengantisipasinya peternak harus rajin mengusir serangga dengan penyemprotan insektisida dan selalu rutin membersihkan kandang sapi,” ucapnya.

Dengan demikian kita berharap penyebaran penyakit lato-lato ini tidak terjadi. Untuk itu pemeriksaan di berbagai titik penjualan hewan kurban wajib dilakukan, memastikan untuk tidak mengizinkan hewan ternak dalam kondisi tidak sehat dijadikan hewan kurban.

Disarankan bagi yang hendak membeli hewan kurban sejak jauh hari, lebih dari 14 hari sebelum Idul adha perlu memperhatikan dua hal.

Pertama, memastikan tidak ada benjolan pada tubuh hewan ternak yang akan dibeli, benjolan pada tubuh ini merupakan ciri dari penyakit LSD.

Kedua, bagi masyarakat yang berencana untuk mengurbankan hewan ternak mereka dapat memastikan bahwa  hewan tersebut sudah diperiksa oleh Dokter Hewan.



Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.