Penulis: Muhammad Hanif (Mahasiswa Universitas Islam Madinah dan Kontributor sabili.id)
Bagi sahabat pembaca yang pernah berziarah ke makam Rasulullah SAW mungkin sempat melihat-lihat sekeliling, selain ornamen masjid dan kaligrafi yang indah ternyata di salah satu sudutnya menyimpan sebuah fakta sejarah yang sarat hikmah. Jika kita perhatikan lebih detil, ada sebuah jendela yang terbuka persis menghadap ke arah makam nabi SAW. Jendela ini dikenal dengan nama "Jendela Ummul Mu’minin Hafsah ra".
Dalam buku Siyar A’lam An-Nubala diriwayatkan bahwa dahulu rumah istri-istri Nabi saw berdekatan satu dengan lainnya. Begitu juga rumah Aisyah ra dengan rumah Hafsah ra, tempat peziarah berjalan kaki untuk menyampaikan salam kepada Rasulullah saw hari ini tak lain dahulu adalah rumah dari Hafsah ra.
Ketika Umar bin Khattab memerintah, digagas rencana perluasan area masjid nabawi sehingga mengharuskan rumah Hafshah dipindah, agar peziarah lebih leluasa menziarahi makam Nabi saw. Permintaan tersebut dijawab dengan tangisan sedu oleh Hafsah, teringat kisah manisnya bersama baginda Nabi saw di rumah yang sederhana itu.
Hingga suatu hari diutuslah saudara kandungnya, Abdullah bin Umar, Ia kembali meminta Hafsah agar mau dipindah dengan gantinya ia akan diberikan kompensasi untuk tinggal di rumah Abdullah bin Umar yang yang jaraknya tidak jauh dari rumah Hafsah.
Usaha Abdullah ibn Umar berhasil, akhirnya Hafsah menyetujuinya dengan syarat jendela rumahnya yang menghadap ke makam Rasulullah SAW tidak boleh ditutup, dan tidak boleh diganti selamanya.
Selanjutnya Hafsah pindah ke rumahnya yang baru, merelakan rumah lamanya untuk diratakan, agar bisa menjadi tempat jalan bagi peziarah yang hendak memberi salam kepada Rasulullah SAW.
Mulai detik itu hingga hari ini, setiap kekhilafahan, dinasti, hingga kerajaan yang berkuasa selalu menjaga janji Hafsah tersebut, sebagai bentuk penghormatan kepadanya, Ummul Mu’minin Hafsah ra.
Jendela Hafsah menjadi saksi bisu tulusnya cinta seorang istri kepada sang Suami. Keteladanan Rasulullah SAW yang sungguh mempesona terpahat abadi di benak keluarganya, di benak sang istri. Sungguh rumah tangga Nabi adalah rumah tangga idaman setiap manusia. Rumah Tangga paling romantis sepanjang masa. Semoga Allah membalas kebaikan Hafsah ra dan kita dikumpulkan bersama orang soleh di surga-NYA kelak. Aamiin.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!