Jika Mafia yang Mengendalikan Negara: Ancaman Besar bagi Kesejahteraan Rakyat

Jika Mafia yang Mengendalikan Negara: Ancaman Besar bagi Kesejahteraan Rakyat
Jika Mafia yang Mengendalikan Negara: Ancaman Besar bagi Kesejahteraan Rakyat / Photo by Yasir Eryilmaz on Unsplash

Mafia bukan hanya jaringan kriminal yang bekerja di bawah bayang-bayang. Tetapi, mafia adalah sebuah entitas terorganisasi dengan strategi dan struktur kuat untuk mencapai tujuan tertentu, termasuk mengendalikan negara.

Menurut Roberto Saviano, seorang penulis dan jurnalis yang mendalami dunia mafia, mafia memiliki “orientasi tujuan” yang fokus pada kekuasaan ekonomi dan politik, yang terintegrasi dalam mekanisme negara demi melindungi kepentingan mereka (Saviano, 2022).

Organisasi mafia kerap kali beroperasi melalui jalur korupsi, ancaman, hingga kooptasi institusi, demi menjaga kelangsungan operasi mereka. Cara mafia mencapai tujuan sangat beragam. Mulai dari menguasai sektor ekonomi strategis hingga memanipulasi proses politik.

Mereka memanfaatkan kolaborasi dengan elite politik dan pengusaha untuk menciptakan jaringan pengaruh yang sulit ditembus. Sebagai contoh, mafia di Italia semisal Cosa Nostra menggunakan intimidasi terhadap pejabat publik, pengelolaan dana publik melalui proyek fiktif, dan pencucian uang dalam investasi legal.

Mekanisme tersebut memberikan mereka kendali besar terhadap pengambilan keputusan negara, sekaligus membuat mereka sulit untuk diberantas.

Dari Esensi Ujian Nasional (UN), Apa yang benar-Benar Kita Butuhkan?
Jika tidak lulus ujian akademik, siswa tersebut tetap bisa melanjutkan pendidikan, tetapi di sekolah semacam sekolah kejuruan dengan ragam fasilitas penunjang beberapa talenta lainnya.

Secara empiris, kasus mafia yang berhasil mengendalikan negara terlihat jelas di Meksiko dengan kartel narkoba semisal Sinaloa. Kartel ini tidak hanya menguasai perdagangan narkotika, tetapi juga memengaruhi sistem politik dengan menyuap pejabat tinggi, mendanai kampanye politik, hingga membentuk milisi untuk melindungi operasinya. Situasi itu menciptakan “state capture”, di mana negara berfungsi sebagai alat untuk kepentingan mafia, merusak kedaulatan dan kepercayaan publik.

Ada beberapa faktor yang membuat mafia dapat menguasai negara. Pertama, lemahnya penegakan hukum yang memungkinkan mereka beroperasi dengan impunitas. Kedua, ketergantungan elite politik kepada dukungan finansial mereka. Terutama dalam sistem demokrasi yang mahal.

Ketiga, kesenjangan ekonomi yang menciptakan basis pendukung lokal bagi mafia, karena mereka sering menyediakan “keadilan bayangan” atau lapangan kerja di daerah miskin. Tanpa upaya struktural untuk mengatasi faktor-faktor ini, mafia akan terus berkembang.

Implikasi dari keberadaan mafia yang menguasai negara sangat merusak. Institusi-institusi negara menjadi tidak efektif, korupsi merajalela, dan ketidakadilan semakin meluas.

Pada 2023, Federico Varese, seorang ahli kejahatan terorganisasi, menulis bahwa negara yang terinfeksi mafia cenderung kehilangan legitimasi di mata rakyatnya, serta menciptakan lingkaran setan antara ketidakstabilan politik dan ekonomi. Contoh kerusakan ini terlihat di Venezuela, di mana kehadiran jaringan mafia minyak memerparah krisis ekonomi dan memerburuk kondisi sosial rakyat.

Budi Arie dan Dimensi Politik Judi Online
Judol masih menjadi masalah kriminal. Kini masyarakat paham, Judol memiliki akar dan dimensi politik yang luas. Jangan-jangan, uang Judol telah diinvestasikan kepada semua Partai Politik.

Namun, praktik mafia dapat dihentikan dengan upaya yang konsisten dan menyeluruh. Salah satu contoh empirik adalah keberhasilan pemerintah Kolombia dalam melemahkan kekuasaan kartel Medellín pada 1990-an. Dengan kombinasi pendekatan militer, reformasi institusi, dan kerja sama internasional, pemerintah Kolombia berhasil mengurangi pengaruh kartel di sistem politik.

Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya reformasi struktural dan komitmen untuk melindungi institusi negara dari intervensi kriminal.

Tidak ada negara yang bisa mencapai kemajuan jika mafia terus eksis. Negara maju seperti Finlandia dan Denmark menunjukkan bahwa kesejahteraan rakyat hanya dapat dicapai dengan institusi yang bersih dari pengaruh kriminal.

Di dalam analisis yang diterbitkan pada 2023, Francis Fukuyama menegaskan bahwa integritas institusi negara adalah kunci untuk menciptakan stabilitas dan kemakmuran jangka panjang. Mafia, dengan segala bentuknya, adalah ancaman langsung terhadap integritas ini.

Dunia mafia yang menguasai negara adalah pengingat akan bahaya lemahnya institusi dan korupsi politik. Tidak ada jalan pintas untuk menghentikan pengaruh mafia, tetapi upaya terintegrasi antara penegakan hukum, pemberdayaan ekonomi, dan partisipasi rakyat, dapat menciptakan sistem yang lebih tahan terhadap infiltrasi mafia.

Hanya dengan membangun institusi yang kuat dan bersih, sebuah negara dapat memastikan kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.