KAMMI Jakarta Mengintip Potensi Calon Ketua yang Akan Didukung dalam Muktamar

KAMMI Jakarta Mengintip Potensi Calon Ketua yang Akan Didukung dalam Muktamar
Diskusi Publik yang diadakan Bidang Kebijakan Publik PW KAMMI Jakarta itu mengangkat tema “Menakar Kepemimpinan KAMMI” menuju muktamar KAMMI Pusat XIII / Foto Istimewa

Menjelang digelarnya muktamar KAMMI Pusat XIII pada 21-26 Mei 2024, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, PW KAMMI Jakarta menggelar diskusi publik pada Kamis, 9 Mei 2024, petang, di Petamburan, Jakarta Pusat. Diskusi Publik yang diadakan Bidang Kebijakan Publik PW KAMMI Jakarta itu mengangkat tema “Menakar Kepemimpinan KAMMI” menuju muktamar KAMMI Pusat XIII. Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut adalah senior KAMMI, Rahman Toha; dan Ketua PW KAMMI DKI Jakarta 2018-2020, Jimmy Juliad.

Diskusi publik itu membahas hal-hal menarik seputar muktamar dan mengintip calon kuat PP (Pengurus Pusat) KAMMI. Tujuannya adalah untuk melihat potensi kandidat dari Calon-Calon Ketua KAMMI periode 2024-2026.

“Bahwa agenda diskusi ini adalah untuk melihat potensi calon ketua yang akan didukung oleh KAMMI Jakarta dan peran KAMMI Jakarta ke depan dalam membangun struktur organisasi yang baik, memaksimalkan potensi kader, dan membina serta turut dalam mendukung gerakan Pengurus Daerah dan Komisariat yang ada di Jakarta,” kata Ketua Pengurus Wilayah KAMMI Jakarta, Sopian Ansori.

Ada hal menarik yang disampaikan Jimmy Juliad dalam diskusi tersebut. Ia menyinggung tentang hadits bahwa Nabi Muhammad saw menasihati Abu Dzar soal larangan dan agar berhati-hati ketika menjadi pemimpin.

Baca juga: Menuju muktamar XIII KAMMI Pusat, KAMMI Jakarta Sebut Belum Ada Calon Ideal

“Itu ada hadits nabi dari Abu Dzar, soal larangan dan berhati-hati ketika menjadi pemimpin. Hadits ini bikin orang pesimis jadi pemimpin karena tanggung jawabnya besar. Jadi nggak boleh lagi. Karena kepemimpinan itu amanah yang harus dijemput. Bukan saling tolak menolak dan tawadhu. Kita harus ambil peran,” tegas Jimmy Juliad.

Sementara itu, Rahman Toha menyinggung surat sakti yang kadang muncul di babak akhir muktamar. Tepatnya saat penentuan Calon Ketua KAMMI Pusat.

“Muktamar harus menjadi proses yang demokratis. Setiap bacalon dipilih karena kapasitasnya dalam memimpin. Bukan dengan arahan dan instruksi dari struktur lagi,” ujarnya.

Diskusi yang berlangsung pukul 16.00 sampai 18.00 WIB itu dihadiri kader KAMMI se-Jakarta. Mulai dari pengurus wilayah, pengurus daerah, hingga komisariat. Selesai diskusi, Pengurus Wilayah KAMMI DKI Jakarta menyampaikan syarat-syarat calon ketua yang akan mereka dukung nantinya. Yaitu memiliki jiwa integritas, kompoten, dan ke depan bisa membawa KAMMI yang dipandang sudah mulai kehilangan arah ini menjadi lebih baik.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.