Kebakaran hebat melanda wilayah barat Yerusalem pada Rabu (30/4/2025). Api mulai berkobar sejak pagi hari dan dengan cepat meluas akibat cuaca panas ekstrem dan angin kencang. Kebakaran itu mengepung fasilitas sipil dan militer penjajah Israel, memaksa dilakukannya evakuasi ribuan warga pemukim ilegal, serta memicu status darurat nasional di Israel.
Sejak pagi hari, kebakaran hebat melanda wilayah barat Pegunungan Yerusalem, yang kemudian meluas hingga menyebabkan terganggunya lalu lintas di jalan-jalan utama. Kebakaran semakin menjadi-jadi di dekat jalan tol yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv, mengakibatkan setidaknya 22 orang terluka. Pihak berwenang pun segera menetapkan status darurat dan meminta bantuan internasional.
Kepala tim pemadam kebakaran Israel di Yerusalem mengatakan, pihaknya belum mampu mengendalikan kebakaran. “Kami masih jauh dari dapat mengendalikan kebakaran besar ini,” katanya.

Militer Dikerahkan
Menteri Pertahanan Israel mengeluarkan perintah kepada pimpinan militer untuk mengerahkan pasukan guna membantu pemadam kebakaran menghadapi kobaran api yang semakin meluas. “Kita berada dalam keadaan darurat nasional, dan harus mengerahkan semua kekuatan yang mungkin untuk menyelamatkan nyawa dan mengendalikan kebakaran,” ujarnya.
Media penjajah Israel melaporkan bahwa tim-tim pemadam kebakaran terkepung api di barat Yerusalem karena angin yang sangat kencang. Laporan lain menyebutkan bahwa kobaran api juga mengepung para tentara penjajah Israel di salah satu pangkalan militer di barat Yerusalem.
Saluran TV12 mengutip pernyataan dari Komandan Wilayah Yerusalem dan Pusat dari Komando Dalam Negeri yang mengatakan mereka belum mengetahui sebab kebakaran. “Kami masih belum mengetahui secara pasti bagaimana kebakaran besar ini bisa terjadi,” ungkapnya.
Warga dari 8 permukiman ilegal di barat Yerusalem telah dievakuasi akibat kebakaran. Pasien-pasien dari Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem di Yerusalem juga turut dievakuasi. Sedangkan otoritas pemadam kebakaran penjajah Israel mengumumkan penghentian layanan kereta antara Yerusalem dan Bandara Internasional Ben Gurion karena kebakaran tersebut.
Layanan darurat penjajah Israel memerkirakan bahwa ratusan warga sipil berada dalam bahaya akibat kebakaran. Mereka menambahkan bahwa saat ini mereka tengah merawat 22 orang, 12 di antaranya telah dilarikan ke rumah sakit karena menghirup asap. Mereka juga menyatakan telah menetapkan status siaga tertinggi.
Polisi penjajah Israel dalam unggahan di platform "X" mengungkapkan, polisi dengan jumlah banyak tengah diterjunkan di lokasi. “Pasukan polisi dalam jumlah besar diterjunkan ke lapangan akibat kebakaran yang menyebar di sekitar Jalan Raya Nomor 1 dan perbukitan Yerusalem. Masyarakat diminta menghindari bepergian ke wilayah tersebut,” tulis mereka di akun tersebut.

Lidah-lidah Api
Lidah-lidah api pun terlihat melahap hutan di sepanjang jalan antara wilayah illegal Latrun dan Beit Shemesh, yang menyebabkan banyak pengendara meninggalkan kendaraan mereka di tengah jalan lalu melarikan diri dari kobaran api. Asap tebal menyelimuti wilayah tersebut, membatasi jarak pandang secara signifikan, dan menyebabkan banyak orang mengalami sesak napas karena terjebak di area tersebut.
Media penjajah Israel melaporkan, pemukim ilegal yang berjarak sekitar 30 kilometer dari barat Yerusalem telah dievakuasi.
Perayaan Dibatalkan
Kebakaran ini terjadi bertepatan dengan dimulainya perayaan peringatan ke-77 berdirinya negara ilegal Israel di atas tanah Arab sejak tahun 1948. Kebakaran hebat ini membuat layanan darurat dan penyelamatan mengumumkan bahwa mereka tidak akan dapat turut serta dalam pengamanan acara peringatan Nakba Palestina — yang oleh penjajah Israel disebut sebagai “Hari Kemerdekaan”.
Pihak berwenang pun mengumumkan pembatalan sejumlah perayaan yang telah direncanakan dalam rangka peringatan tersebut karena dampak besar dari kebakaran hebat ini.
Sumber: Al Jazeera

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!