Tujuan dan misi penyelenggaraan Aksi Bela Palestina di depan Kedubes AS di Jakarta itu disampaikan Ketua Presidium MOI, KH Nazar Haris, kepada Hanif Nurrohman dari Sabili.id. Menurut dia, aksi ini digelar sebagai peringatan 100 hari terjadinya Tuffan Al Aqsa atau penyerbuan Mujahidin Palestina dari Hamas terhadap kekuatan militer Israel. Sedangkan misi aksi ini adalah ingin membantu membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.
“Ini adalah 100 hari Tufan Al Aqsa, penyerbuan mujahidin Palestina terhadap Israel. Misinya adalah ingin membebaskan Palestina. Karena ini adalah misi kemerdekaan, (maka) sesuai dengan visi dan isi dari konstitusi kita, yang terdapat di Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan karenanya Indonesia harus ada di garis paling depan. Dan hari ini adalah aksi kita untuk menyatakan bahwa Indonesia ada di garis depan untuk pembebasan Palestina dan untuk perjuangan bangsa Palestina,” katanya.
Ia menyebut, dukungan untuk kemerdekaan Palestina itu disuarakan MOI bersama ormas-ormas Islam yang lain, di antaranya FPI, KIBBM, ADARA, dan KPIPA. “Niat kita supaya perjuangan bangsa Palestina tidak boleh disia-siakan,” ucapnya.
KH Nazar Haris pun memberikan tanggapan terhadap sikap pemerintah Indonesia yang menyatakan dengan tegas posisinya adalah untuk Palestina. Ia menyatakan mengapresiasi sikap tegas pemerintah Republik Indonesia itu.
Baca juga: Indonesia Kecam Israel karena Lanjutkan Serangan ke Jalur Gaza
“Kita apresiasi pada sikap pemerintah Indonesia yang sudah sejalan dengan konstitusi, alhamdulillah. Dan ini adalah misi yang akan terus kita perjuangkan sampai Palestina merdeka. Karena Palestina adalah sebuah anomali, ketika mulai pertengahan abad 20 bangsa-bangsa di Asia-Afrika merdeka, Palestina justru mengalami awal penjajahan,” tuturnya.
Tentang langkah yang akan dilakukan selanjutnya untuk mempertegas bantuan Indonesia terhadap Palestina, KH Nazar Haris mengatakan, pihaknya akan mendukung pemerintah Indonesia yang bersama Afrika Selatan akan menunutut genosida yang dilakukan Israel ke Mahkamah Pidana Internasional. Ia berpesan, jangan sampai genosida oleh Israel terhadap bangsa Palestina dibiarkan.
“Yang tadi kita sampaikan adalah kita meminta bahwa pemerintah Indonesia akan membantu bersama dengan Afrika Selatan untuk menuntut genosida ke Mahkamah Internasional. Jangan sampai genosida terhadap bangsa Palestina ini dibiarkan! Kita minta dan kawal Mahkamah Internasional untuk bersikap, dan memvonis Israel bersama para pemimpin-pemimpinya bahwa mereka adalah penjahat-penjahat perang. Itu intinya,” tutupnya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!