KIBBM Serukan Rakyat Indonesia agar Bersama Masyarakat Internasional Bersikap dan Menolak Tegas Penjajahan Israel Atas Palestina

KIBBM Serukan Rakyat Indonesia agar Bersama Masyarakat Internasional Bersikap dan Menolak Tegas Penjajahan Israel Atas Palestina
Konferensi Pers Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) / Sabili.id

Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBB) mengeluarkan Pernyataan Sikap sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap pengorbanan dan perjuangan rakyat Palestina dalam menjaga Masjid Al Aqsha. Juga terhadap serangan HAMAS yang mereka namakan “Taufan Al Aqsa” ke jantung pertahanan Israel, Sabtu (7/10) itu. Pemimpin KIBB, Ustadz Bakhtiar Natsir, membacakan pernyataan sikap tersebut di Jakarta, Senin, 10 Oktober 2023, malam. Berikut ini isi pernyataan sikap itu:

  • Mengucapkan selamat atas keberhasilan perlawanan Palestina dalam operasi "Taufan Al Aqsa" dalam memberikan hukuman yang semestinya terhadap kejahatan Israel dan pelanggaran pemukim ilegal yang didukung oleh mereka di Masjid Al Aqsha dan kota Al Quds.
  • Menyampaikan rasa duka mendalam dan penghormatan tertinggi atas pengorbanan nyawa, darah, dan air mata yang tumpah, yang dengan sabar dijalani rakyat Palestina, khususnya di Gaza.
  • Menegaskan bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk melawan penjajah demi meraih kemerdekaan mereka dengan Al Quds sebagai ibukotanya dan menjaga kehormatan Masjid Al Aqsha.
  • Menekankan bahwa setiap negara yang menjunjung keadilan dan kemanusiaan, berkewajiban untuk menjaga serta memenuhi hak-hak asasi rakyat Palestina untuk hidup dan membela diri.
  • Menyadarkan umat dan negara-negara Islam di seluruh dunia bahwa kewajiban menjaga Masjid Al Aqsha sebagai bumi peristiwa Isra Mi’raj dan kiblat shalat pertama, adalah kewajiban umat seluruhnya sesuai kemampuan dan jangkauan masing-masing.
Baca juga: Pernyataan Sikap Pengurus Pusat Jalinan Alumni Timur Tengah di Indonesia (JATTI) Terkait Konflik di Palestina dan Masjid Al Aqsha
  • Menyerukan kepada Amerika dan negara-negara pendukung Israel lainnya agar berhenti bersikap double standard (munafik) dengan bersuara lantang saat Israel mendapat serangan, namun diam membisu saat Israel mempertontonkan pelanggaran terhadap kesepakatan internasional dalam bentuk pembunuhan sipil, penangkapan tanpa pengadilan, penggusuran untuk pembangunan pemukiman ilegal, dan lain sebagainya.
  • Mendorong pemerintah Indonesia, baik Presiden, Menteri Luar Negeri, atau Lembaga legislatif untuk memberikan suara lantang pembalaan dan proaktif memberikan advokasi bagi perjuangan kemerdekaan Palestina dengan ibukotanya Al Quds kepada negara-negara ASEAN, OKI atau melalui forum-forum internasional lainnya.
  • Mengajak dan mengimbau masyarakat Indonesia untuk senantiasa bersiaga dan tidak lalai dalam kewajiban solidaritasnya dengan terus mengikuti perkembangan, menyebarkan informasi yang benar, menangkal opini sesat yang mengkhianati spirit konstitusi untuk melawan penjajahan dengan cakupan media apa pun.
  • Menyerukan Rakyat Indonesia bersama Masyarakat Internasional untuk memberikan sikap tegas atas penjajahan Israel.

Demikian isi pernyataan sikap yang ikut ditanda tangani oleh MOI (Majelis Ormas Islam), KPIPA (Komite Perempuan Indonesia Peduli Al Aqsha), dan MER-C tersebut.

Baca juga: AWG Nyatakan Sikap Atas Serbuan Zionis ke Masjid Al Aqsa dan Serangan Pejuang Palestina Ke Wilayah Zionis Israel

Israel Bermain Peran sebagai Korban

Seperti diberitakan sebelumnya, perang terbuka Palestina-Israel telah dimulai. Berbagai negara telah menunjukkan keberpihakan sesuai kepentingan masing-masing. Bagi HAMAS, hidup mulia atau mati syahid itu lebih penting, ketimbang tunduk kepada teroris sejati Zionis Israel. Serangan HAMAS Sabtu (7/10) itu - mereka menyebutnya Taufan Al Aqsa - ke jantung pertahanan Israel, juga membuka mata dunia bahwa persoalan Rakyat Palestina harus menjadi perhatian dunia internasional.

Gelombang perjuangan “Taufan Al Aqsa” itu hadir sebagai bentuk perlawanan rakyat Palestina yang melancarkan operasi menembus ke dalam kawasan pendudukan Israel dan meruntuhkan pencitraan kekuatan militer Israel. Di sisi lain, sebagai reaksi tajam atas keberhasilan HAMAS yang spektakuler tersebut, Israel dan sekutunya kini tengah bermain opini dengan mengambil peran sebagai “korban” yang berhak membela diri, seraya secara bersamaan menambah panjang daftar kejahatan mereka selama pendudukan dan penjajahan terhadap bangsa Palestina atas nama “respon balasan”.

Padahal, dalam satu bulan terakhir saja, sejak perayaan ritual tahun baru Ibrani Yahudi, telah terjadi banyak intimidasi dan kekerasan terhadap jamaah Masjid Al Aqsha. Lebih menyakitkan lagi, pasukan bersenjata Israel justru mengawal praktik ritual Yahudi yang seharusnya terlarang dilakukan di dalam Masjid Al Aqsha sebagai tempat ibadah umat Islam.

Masjid Al Aqsha dan kota Al Quds adalah garis merah perjuangan Palestina. Bahkan garis merah bagi pembelaan kaum muslimin seluruh dunia. Bumi suci tersebut adalah lokasi Isra Mi’raj Rasulullah saw dan kiblat pertama umat Islam.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.