Kiprah Guru Wujudkan Indonesia Gemilang

Kiprah Guru Wujudkan Indonesia Gemilang
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa oleh Asep Lesmana Sanjaya / Sabili.id

Penulis: Asep Lesmana Sanjaya, S.Pd (Pendidik di SD Sains Al-Biruni Bandung)

Pandemi covid-19 telah meluluhlantakkan berbagai sendi kehidupan secara global. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang terdampak sangat signifikan, akibat dihentikannya proses pembelajaran tatap muka selama kurang lebih dua tahun. Khususnya di Indonesia, bangsa ini tidak hanya mengalami learning loss namun juga kehilangan aset sumber daya manusia yang tidak sedikit jumlahnya.

Per Agustus 2021, tercatat 1244 guru meninggal dunia. Sementara itu, jumlah siswa yang meninggal dunia akibat covid-19 sebanyak 508 orang. Hal ini tidak saja menimbulkan kesedihan tapi juga mempengaruhi keberlangsungan proses pembelajaran di sekolah yang guru-guru atau siswanya meninggal dunia.

Di sisi lain, terjadi revolusi besar di dunia pendidikan sebagai imbas dari pembelajaran secara daring melalui berbagai platform maupun aplikasi. Guru dituntut melek teknologi dalam waktu relatif singkat demi keberlangsungan pembelajaran yang bermakna di tengah berbagai keterbatasan.

Secara bersamaan, tuntutan kualitas hasil belajar dari orang tua tetap menginginkan anaknya memperoleh nilai bagus, menjadi beban tersendiri bagi guru yang menghadapi berbagai problematika teknis di lapangan. Inilah dinamika dunia pendidikan yang terjadi dimasa pandemi Covid-19.

Kini, di negeri ini memasuki babak baru. Era kehidupan new normal pasca covid-19 membuka berjuta asa bagi semua pihak, tak terkecuali bagi para pahlawan tanpa tanda jasa, bapak dan ibu guru se-Indonesia. Tidaklah berlebihan karena guru memegang peranan penting sebagai salah satu motor penggerak perubahan bangsa dan peradaban.

Guru adalah garda terdepan dalam mendidik, mengembangkan, dan menyayangi anak-anak bangsa sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia, cerdas, sehat, kuat, serta sanggup menghadapi tantangan zaman. Apalagi sekarang dunia terus bergerak dari era revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0 sehingga wajib bagi bangsa ini untuk mempersiapkan diri dengan baik dan sigap.

Setidaknya terdapat lima kecakapan hidup yang perlu dimiliki generasi muda sebagai bekal dalam menangkap peluang sekaligus menghadapi tantangan masa depan. Kelima hal itu yakni critical thinking, creativity and inovation, communication skill, collaboration dan confidence. Kecakapan hidup diatas dapat tercapai maksimal apabila pemerintah, orang tua, sekolah, dan masyarakat saling bersinergi.

Pemerintah telah menginisiasi implementasi kurikulum merdeka sebagai bagian dari roadmap pendidikan nasional. Sementara itu, sesuai dengan kode etik guru, dijelaskan bahwa bapak dan ibu guru adalah pelaksana kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. Tentunya guru-guru Indonesia akan berupaya secara profesional dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dengan senantiasa meningkatkan ilmu dan kompetensinya.

Disamping itu, guru juga harus bisa menjadi suri teladan yang baik bagi murid-muridnya. Orang tua di rumah dan masyarakat di lingkungan sekitar wajib menciptakan suasana belajar yang positif dan kondusif agar tumbuh kembang IQ, EQ, dan SQ anak-anak bisa berjalan maksimal. Mereka adalah aset berharga bangsa dan negara. Baik buruknya, bangkit atau terpuruknya masa depan negeri ini tergantung dari pola didik kita sekarang.

Sebagai negara terpadat keempat di dunia, Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat besar. Potensi intelektual bangsa ini tentu harus dikelola dengan tepat melalui sebuah sistem pendidikan yang visioner. Hingga awal tahun 2022, terdapat sekitar 3,36 juta orang guru dan tenaga kependidikan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 2,9 juta diantaranya adalah guru.

Adapun Indonesia saat ini memiliki sebanyak 84,4 juta penduduk berumur dibawah 18 tahun. Penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, dari 270,2 juta penduduk Indonesia, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa (27,94 persen). Sementara jumlah generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa (25,87 persen).

Data jumlah angkatan kerja Indonesia tahun lalu sebesar 144 juta jiwa. Ini berarti Indonesia sudah memasuki era bonus demografi dimana jumlah kelompok usia produktif lebih besar daripada kelompok usia tidak produktif. Diperkirakan puncak bonus demografi di Indonesia akan terjadi pada periode 2030-2035.

Bonus demografi menjadi salah satu modal penting Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Ini bisa kita manfaatkan dari sisi pengembangan sumber daya manusia agar mampu bersaing dengan negara-negara maju. Mengapa? karena kebanyakan negara maju saat ini misalnya di Amerika, Eropa, serta Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea justru mengalami pertumbuhan penduduk yang rendah.

Hal ini berimbas pada jumlah penduduk usia tua dan tidak produktif yang lebih banyak daripada penduduk usia muda dan produktif. Akibatnya, mereka akan mengalami stagnansi di bidang politik, ekonomi, maupun pendidikan.

Sudah saatnya kita guru-guru Indonesia memiliki visi jauh ke depan. Visi besar mewujudkan peradaban yang gemilang. Guru sebagai pelita kehidupan bangsa mesti mengambil bagian dari perjuangan ini. Dapat dibayangkan apabila terjadi sinergi yang baik antara semua stakeholder pendidikan, maka perubahan dan kemajuan yang kita dambakan niscaya dapat terwujud.

Indonesia harus bangkit dari keterpurukan dan ketertinggalan. Potensi sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang besar, harus bisa kita manfaatkan dengan baik. Indonesia wajib berbenah dan menata ulang semua sendi-sendi kehidupan agar mampu berdaya saing. Pulih, bangkit, bergerak, dan maju bersama pasti menjadi cita-cita kita semua.

Perlu diingat, kita sebagai guru-guru Indonesia, wajib untuk mengingatkan generasi muda penerus bangsa, bahwa sehebat dan secerdas apapun kita, tidak boleh kita melupakan Sang Pencipta. Betapa banyak peradaban hebat dan maju di masa lampau yang telah dibinasakan akibat mereka berpaling dari Tuhan semesta alam.

Apalagi sebagai bangsa yang mengaku beriman dan bertakwa, serta sebagai bentuk syukur kita atas nikmat-nikmatNya, maka sudah semestinya kita menghela arah perubahan dan kemajuan yang hendak kita capai di masa mendatang, agar selaras dengan apa yang telah digariskan oleh Allah swt.

Bangsa dan negara ini harus mengerahkan segala daya upaya agar bisa pulih, bangkit dan maju. Kita pun wajib senantiasa memohon petunjuk dan pertolongan dariNya.

Mari bangun negeri ini sesuai dengan petunjukNya. Apalah artinya semua kemajuan yang dicapai tanpa hadirnya rahmat dan keridhoan dari Yang Maha Kuasa. Hanya dengan keimanan dan ketakwaan, keberkahan dari langit dan bumi akan tercurah kepada negeri yang kita cintai ini.

Perlu kita cermati berita gembira sekaligus peringatan kepada orang-orang beriman, sebuah ayat yang dapat dijadikan pedoman dalam mendidik generasi calon penerus bangsa dan negara ini, sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-A'raf ayat 96:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. – QS. Al-A'raf:96

Wahai guru-guru Indonesia, seandainya kita tidak bisa mewariskan harta benda berharga bagi anak cucu kita, maka ingatlah bahwa kita dapat mewariskan sesuatu yang jauh lebih berharga yaitu ilmu dan semangat perubahan bagi mereka.

Kerja keras serta perjuangan tanpa kenal lelah yang kita lakukan hari ini dalam mengajar dan mendidik putra-putri permata bangsa, insya Allah menjadi bekal investasi pahala tiada tara yang akan kita petik hasilnya kelak.

Jikalau hari ini begitu berat dan perih perjuangan yang kita jalani, bersabarlah! Yakinlah badai pasti berlalu. Yakinlah bahwa diujung lorong gelap kehidupan, akan terbit cahaya kemenangan dan kesuksesan.

Akan tiba masanya, senyum kebahagiaan guru-guru Indonesia akan terukir indah di alam keabadian. Sebuah bangsa yang berperadaban gemilang akan hadir di bumi Nusantara tercinta melalui peran kita semua. Aamiin.

Salam perjuangan bagi seluruh guru hebat Indonesia!

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.