Pengurus Wilayah (PW) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) DKI Jakarta bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “Peran OKP dalam Menyukseskan Pilkada DKI Jakarta 2024” pada Ahad (10/11/2024). Diskusi publik yang diadakan di Gelanggang Remaja Kecamatan Koja, Jakarta Utara, itu mengundang antusiasme peserta muda. Hal itu terlihat dari ratusan anak muda yang hadir dari berbagai penjuru Jakarta sebagai peserta.
Kehadiran ratusan peserta muda itu bertujuan untuk ikut mendukung Pilkada Lestari. Yaitu Pilkada yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal itu dituturkan Ketua PW KAMMI DKI Jakarta, Sopian Ansori, yang dalam sambutannya menyampaikan harapan dia dari kerja sama yang solid di antara KAMMI Jakarta dan KPU Jakarta untuk menyukseskan Pilkada Lestari itu.
“Melalui diskusi ini, kami berharap sinergi antara KAMMI dan KPU dapat terus terjalin guna mendukung Pilkada Jakarta yang lebih ramah lingkungan dan berwawasan keberlanjutan,” kata Sopian Ansori.
Diskusi tersebut antara lain menghadirkan Aulia Furqon (Kepala Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari Pengurus Pusat KAMMI) serta Jimmy Julian (Pengamat Kebijakan Publik dan Kepemiluan). Di kesempatan itu, Aulia Furqon mengajak para peserta untuk menuntut komitmen pasangan calon gubernur dalam mengelola sampah kampanye. Furqon juga menekankan pentingnya menjaga estetika kota dengan memastikan APK tidak dipasang di taman, pohon, atau fasilitas pemerintah yang dapat merusak keindahan Jakarta.
“Sesuai peraturan KPU, pengelolaan sampah alat peraga kampanye (APK) merupakan tanggung jawab masing-masing pasangan calon. Kita harus bersama-sama menagih komitmen ini agar Jakarta tetap bersih selama masa kampanye,” jelasnya.
Sedangkan Jimmy Julian mengetengahkan pandangannya bahwa pemuda Jakarta memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga masa depan demokrasi dan lingkungan melalui partisipasi aktif di Pilkada. Menurut Jimmy, isu-isu mengenai lingkungan, lapangan kerja, dan sumber daya air bersih, menjadi isu-isu krusial yang perlu diperjuangkan oleh pemuda di tengah proses demokrasi.
“Kepemimpinan yang dihasilkan dari pilkada harus memrioritaskan masa depan anak muda, termasuk dalam hal keberlanjutan dan peluang kerja,” ungkapnya.
Diskusi publik tersebut diharapkan berhasil menciptakan kesadaran di kalangan pemuda akan pentingnya keterlibatan mereka dalam Pilkada Lestari. Artinya, Pilkada yang tidak hanya memrioritaskan proses demokrasi yang bersih, tetapi juga Pilkada yang menjaga kelestarian lingkungan di tengah dinamika politik Jakarta.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!