Penulis: Agus Basri – Jurnalis dan Ketua Dewan Syari'ah Darussalam, Peserta I'tikaf di Masjid al-Falah
Luar biasa, Ustadz Haji Kusnadi Ikhwani, Ketua DKM al Falah Sragen, Pemilik Ayam Geprek Sako (Sambel Korek) dengan 34 cabangnya di berbagai lokasi, juga luar daerah.
Ustadz Kusnadi tiga tahun sudah melepaskan dengan mempercayakan usaha Ayam Geprek kepada pegawai-pegawai untuk dikelola, namun tetap di bawah kendalinya. Ustadz Kus sudah fokus di masjid, mengurus Masjid al Falah, dan hidupnya untuk masjid, dengan menghidupkan masjid, dan benar-benar hidupnya di masjid Al Falah, membina masyarakat dan lingkungannya.
Bahkan seluruh keluarganyapun tinggal di Masjid, rumahnya terkesan ditinggal begitu saja, pulang ke rumah hanya untuk mandi dan ganti pakaian. Pak Kusnadi, yang sudah meng-umroh-kan berpuluh jamaah al Falah, bertekad menjadikan masjid sebagai pusat segalanya, masjid adalah pusat peradaban Islam yang menyelamatkan.
Keluarga Kusnadi adalah sosok keluarga yang berani meninggalkam rumahnya. Luar biasa sehari-hari di masjid bersama istri dan dua anaknya. Anak pertama kuliah S2 di UMS dan anak yang kedua kuliah Akuntansi UNS Solo Semester 4. "Saya sudah selesai dengan diri saya sendiri, Pak Agus," katanya dalam sebuah bincang santai di halaman Masjid al-Falah.
Mereka sekeluarga hidupnya benar-benar di lingkungan Masjid al Falah. Baru kali ini saya menemukan satu keluarga hidupnya sehari-hari di Masjid", bahkan ikhlas melepaskan seluruh usaha sukses Ayam Geprek Sako yang sudah cukup terkenal di Jawa Tengah.
Sekeluarga hidup di masjid dibuktikannya, dan justru penuh dengan berkah. Kusnadi, menulis buku "Strategi Memakmurkan Masjid", mengurusi segala hal tentang masjid, juga membangun jejaring dengan berbagai masjid, dan bergaul dengan segala lapisan masyarakat. Al Falah, juga memasang monitor 19 CCTV, juga dipercaya membina masjid-masjid di seluruh Kabupaten Sragen.
Sementara sang Istri mengurusi berbagai macam aktifitas Ibu-ibu dan berbagai kreatifitas remaja/pemudi al Falah, alias segala hal - urusan yang berkaitan dengan kaum muslimah dan jamaah perempuan Masjid al Falah. Lalu anaknya, Dafa (mahasiswa UNS), mengurusi keperluan air seluruh jamaah Masjid dan sekitarnya. Yang selama Ramadhan lalu mengurusi sekitar 1.000 - 1.200 jamaah.
Di masjid Al-Falah tersedia Water Kangen 5.000 liter (seharga Rp 65 juta) dan 1.000 liter, wakaf dari warga, tiap hari dibagi-bagikan di masjid ini dengan gratis. Lalu di setiap Jumat subuh al Falah juga membagi-bagikan gratis sayur-sayuran segar kepada jamaah masjid dan masyarakat.
Sedangkan berbagai kreatifitas dengan lukisan-lukisan mural Islami, buah kreasi anak-anak muda kreatif al-Falah terpampang di sekitaran masjid.
Keberadaan Ustadz Kusnadi membuat masjid menjadi lebih hidup, terasa segar, dan dinamis, serta keren dengan berbagai kreatifitas yang menjemput zaman -- yang ada di hadapan.
Masjid ini hidup dan bergerak 24 jam penuh saban hari, seperti juga Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Dengan berbagai kegiatan di antaranya memaca Qur'an bareng 1.000 jamaah di Alun-Alun Sragen, Jajanan malam dengan membagikan voucher gratis, pameran seni lukis, juga berbagai hal lain, terinspirasi dari manajemen Masjid Jogokariyan dibawah pimpinan Ustadz Jazir.
Jadi. Terus terang masjid ini luar biasa kreatifnya, anak muda tanpa henti terus bergerak, semua sibuk dengan berbagai kegiatan. Masjid juga di "back up" penuh oleh 5 Imam Masjid yang seluruhnya hafal 30 Juz.
Ada imam bernama Utsdz Lutfan, yang akan melanjutkan kuliah S2. Ada lagi Ustadz Moh. Luthfie yang alunan suaranya memukau. Juga ada yang bernama Bilal. Mas Bilal ini "10 bersaudara" dan semuanya Hafidz 30 juz.
Para kawula muda Al-Falah juga rajin menghafalkan al-Qur'an. Ada yang baru hafal 6 juz, ada yang sudah hafal 11 juz dan ada yang sudah hafal 20 juz. Bahkan saya berkenalan dengan anak muda al Falah yang baru klas 2 SMA, sudah hafal al Qur'an 30 juz.
Al Falah, yang dipercaya membina seluruh masjid di Kabupaten Sragen, kini tengah menyiapkan para imam masjid. Yaitu menyiapkan imam masjid dan imam bagi masyarakat. Pembinaan dan Pengembangan Masjid (PPM) mempercayakan kepada Ustadz Kusnadi agar menyiapkan para imam masjid bagi seluruh masjid secara nasional.
Jika Ustadz Jazir dengan ikon Jogokaryan kini tengah sibuk serius menyiapkan kiai yg bener-bener kiai yang idealis-realistis di Yogyakarta, maka Ustadz Kusnadi dengan Al Falahnya kini serius menyiapkan imam masjid dan imam bagi masyarakat. Kini al-Falah sedang membangun gedung khusus untuk menyiapkan imam-imam itu dengan dana Rp 3 milyar.
Dari sinilah cita-cita dan impian Ustadz Kusnadi kelak membuahkan hasil yakni Imam masjid dan Imam yang bener-benar imam-pemimpin bagi masyarakat.
Ditulis di Masjid al Falah, Sragen, Jawa Tengah, 29 Romadhon 1444 H/ 20 April 2023, setelah Sholat Gerhana Matahari pagi.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!