Launching API Palestina: Kita Adalah Pemuda Pejuang Palestina

Launching API Palestina: Kita Adalah Pemuda Pejuang Palestina
Launching API Palestina: Kita Adalah Pemuda Pejuang Palestina / Foto Istimewa

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) ikut andil dalam menghelat Peluncuran (Launching) Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina (API Palestina) di Restoran Aljazeerah Polonia, Jakarta Timur pada Sabtu, (07/09/2024). Acara ini mengundang puluhan komunitas dan organisasi dari seluruh Indonesia. Di antaranya, Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Pemuda Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) DKI Jakarta.

Pertemuan ini menghadirkan tokoh-tokoh publik yang vokal dan secara nyata berkontribusi untuk memerdekakan tanah suci Al-Aqsa. Ahmad Al-Atawna selaku Sekretaris Jenderal Global Coalition for Youth, Sports, and Scouts for Al-Quds & Palestina (GCYSP), Muhammad Syauqi Hafidz sebagai Direktur Eksekutif Haifa Institute, serta pimpinan organisasi mahasiswa dari lingkup daerah hingga nasional turut membersamai.

Sebelum memulai sambutan, Al-Atawna meminta kepada para tamu undangan untuk berdiri dan mengirimkan Al-Fatihah kepada para Pejuang Palestina di Gaza. Dia menambahkan, peristiwa 7 Oktober adalah harga pengorbanan yang mahal guna menjaga kesucian tanah Palestina dari entitas Zionis. Semua pihak harus ikut andil dalam perjuangan ini, tidak terkecuali dedikasi dari para pemuda.

“Kalau biasanya di acara seperti ini saya akan memberikan informasi-informasi terkini terkait penderitaan warga Palestina, kali ini saya akan memberikan kabar gembira, mayoritas pejuang Palestina adalah para pemuda seperti kalian,” ujar Al-Atawna, yang disambut gemuruh takbir.

Petinggi lembaga yang menaungi organisasi kepemudaan dari seluruh dunia untuk kemerdekaan Al-Aqsa, menceritakan pengalaman pribadinya menghadapi kebengisan Penjajah Zionis. Dua saudaranya syahid karena pembantaian Zionis di sebuah masjid.

Karut Marut Konsep Tuhan Dunia Barat
Misalnya dalam kisah Yunani Kuno yang berpaham politeisme. Mereka tidak menemukan konsep kebenaran dalam agamanya. Dewa-dewi yang mereka sembah berlaku keji pada sesamanya.

“Saya mendatangi petugas di sana, meminta izin untuk menguburkan jasad kedua saudaraku. Namun, dihadapanku tidak lagi utuh jasadnya, sudah menjadi seonggok daging-daging yang berserakan.

Petugas bertanya perihal berat tubuh saudaraku, kemudian dia mengumpulkan daging tadi dan --hanya bisa-- memberikan sesuai beratnya. Entitas Zionis lebih berbahaya dari penyakit kanker, karena mereka tidak memiliki rasa kemanusiaan,” jelas Al-Atawna.

Acara Launching ini diproklamirkan dengan tiga bahasa: Arab, Inggris, dan Indonesia. Dengan tiga orang yang berbeda, Al-Atawna menggunakan bahasa Arab, disusul Syauqi Hafidz dengan bahasa

Inggris, dan bahasa Indonesia dari salah satu perwakilan organisasi mahasiswa. Bersisian dengan para tamu undangan menaiki panggung utama, yang mayoritas berasal dari kalangan aktivis kampus.

Nuansa deklarasi API Palestina ini syahdu, semua lampu dimatikan hanya diterangi dengan nyala obor dan temaram lilin. Seakan-akan satu ruangan turut merasakan sedih bercampur amarah apa yang tengah menimpa warga Palestina. Diakhiri dengan lantunan pernyataan komitmen untuk selalu menjadi bagian perjuangan Palestina, diikuti seluruh perwakilan dari berbagai komunitas.

“Kita bukan hanya menjadi pendukung kemerdekaan Palestina, tapi bagian dari perjuangan itu sendiri,” pungkas Al-Atawna. Disambut gemuruh takbir dan riuh tepuk tangan dari para pemuda bangsa.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.