Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (Dewan Da’wah) punya program pemberian bantuan rumah layak huni. Pelaksanaan program itu merupakan sinergi program Laznas Dewan Da’wah bersama YBM PLN. Salah satu daerah yang menjadi lokasi pemberian bantuan berupa renovasi rumah menjadi layak huni itu adalah Dusun Oeselaen, Desa Akle, Kecamatan Semau Selatan, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di dalam siaran pers yang diterima redaksi Sabili.id dari Laznas Dewan Da’wah, disebutkan bahwa di tahun 2024 ini ada sebuah rumah milik Nenek Afia Mera yang direnovasi menjadi rumah layak huni. Afia Mera yang biasa disapa Nenek Afia itu adalah salah satu muallaf binaan da’i di pedalaman Dusun Oeselaen, Desa Akle, Kecamatan Semau Selatan, Kupang, NTT.
Afia Mera adalah seorang nenek berusia 87 tahun. Ia adalah seorang janda yang ditinggal wafat suaminya sejak tahun 1989. Selama 32 tahun, Nenek Afia tinggal di rumah yang tidak layak huni. Ia tinggal di rumah itu bersama cucunya.
Baca juga: Halalbihalal, JATTI Suarakan Upaya Wujudkan Peran Strategis Membangun Akhlaq Bangsa
Sebelumnya, rumah milik Nenek Afia itu terbuat dari dinding-dinding kayu yang selimuti dengan pelepah dan daun kering. Bagian atap rumahnya pun berbahan pelepah dan daun-daun kering. Setiap tahun, Nenek Afia Mera biasa mendapat bagian distribusi daging qurban di depan rumah daunnya yang begitu sederhana tersebut.
Alhamdulillah. Di awal tahun 2024 ini, Nenek Afia Mera mendapat bantuan dari program rumah layak huni hasil sinergi program Laznas Dewan Da’wah bersama YBM PLN (Yayasan Baitul Maal Perusahaan Listrik Negara). Maka, dinding rumahnya pun berubah dari berbahan kayu yang diselimuti pelepah dan daun-daun kering menjadi dinding dari bata dan semen. Ia pun merasa bahagia karena kian merasakan manfaat setelah sebelumnya Laznas Dewan Da’wah rutin menghadirkan qurban ke rumahnya.
“Alhamdulillah, tahun ini rumahnya pun sudah jadi dan bisa ditempati bersama cucu dan keluarga,” ucapnya.
Dusun Oeselaen merupakan salah satu titik wilayah masyarakat mualaf binaan da’i Dewan Da’wah di pedalaman NTT. Jarang ada hewan qurban di sana. Masyarakatnya mayoritas petani-nelayan di laut. Di sisi lain, hewan qurban banyak didatangkan dari luar pulau.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!