Ahad, 8 September 2024, tiga polisi Israel tewas mengenaskan di gerbang penyeberangan Al Karamah, yang berada di perbatasan antara Tepi Barat dan Yordania. Aksi ini dilakukan oleh Maher Dhiyab Hussein Al-Jazi, seorang sopir truk asal Yordania.
Juru bicara Hamas, Abu Ubaidah, dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa aksi ini merupakan bagian dari dukungan nyata terhadap operasi Badai Al-Aqsa. "Kami mengucapkan selamat atas aksi heroik di penyeberangan Al Karamah yang dilakukan oleh syuhada Yordania, Maher Al-Jazi, salah satu pahlawan Badai Al-Aqsa," ungkapnya.
Abu Ubaidah, menambahkan bahwa “senjata kecil” pistol lebih efektif, "Pistol pahlawan Yordania dalam membela rakyat kami lebih efektif daripada pasukan besar dan persenjataan militer yang bertumpuk (yang dimiliki pasukan penjajah)”, tegas Abu Ubaidah.
Aksi tersebut merupakan perlawanan atas ketamakan penjajah Israel di Palestina dan Yordania. Serta bukti dukungan masyarakat Arab terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Anggota Biro Politik Hamas, Dr. Fathi Hammad, menegaskan bahwa aksi ini adalah respons terhadap kejahatan yang dilakukan oleh Zionis. "Ini adalah balasan atas kejahatan tentara Zionis, genosida, dan pembunuhan yang terjadi setiap hari terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat," ujar Dr. Fathi.
Dr. Fathi juga mengungkapkan betapa rapuhnya sistem keamanan penjajah Israel. “Operasi heroik di Penyeberangan Al Karamah menjadi pukulan besar bagi sistem keamanan dan militer Israel, serta memperlihatkan kelemahan penjajah dalam menghadapi serangan para pejuang”, pungkasnya.
Sementara itu dalam konferensi persnya, Kementerian Dalam Negeri Yordania tidak merinci motif di balik penembakan tersebut. Namun yang perlu dicatat bahwa aksi heroik ini terjadi saat penjajah Israel yang didukung oleh Amerika, melancarkan agresi ke Jalur Gaza sejak tanggal 7 Oktober lalu, yang menyebabkan lebih dari 135.000 warga Palestina tewas dan terluka, mayoritasnya adalah anak-anak dan wanita.
Selain melakukan agresi di Gaza, tentara penajah saat ini tengah memperluas serangannya di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, mengakibatkan 692 warga Palestina tewas, sedikitnya 5.700 orang luka-luka, dan lebih dari 10.000 orang ditangkap.
(Sumber: Al Jazeera, hamasinfo.info)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!