Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PW HIMA Persis) DKI Jakarta melakukan Dialog Kebangsaan pada Sabtu (13/7/2024). “Menyelisik Jakarta sebagai Kota Global: Antara Tantangan dan Langkah Strategis” adalah tema yang diangkat dalam Dialog Kebangsaan tersebut. Kegiatan itu merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara pelantikan pengurus baru HIMA Persis Jakarta masa bakti 2024-2026.
Empat narasumber utama dihadirkan dalam dialog itu. Mereka adalah Hadi Nur Ramadhan (sejarawan muda), Yanuardi Syukur (antropolog, penulis, dan akademisi), Mardani Ali Sera (Anggota Komisi II DPR RI), dan Yulius Bramatya (peneliti di Litbang Kompas). Dialog berlangsung selama dua jam, mulai pukul 14.00 sampai 16.00 WIB, sejak pemaparan materi dari para narasumber, sesi tanya-jawab, hingga closing statement.
“Dialog kebangsaan ini sengaja diadakan menyertai kegiatan pelantikan. Hasil dialog ini nantinya akan menjadi bahan pertimbangan HIMA Persis Jakarta dalam menyusun dan menjalankan program kerja,” ungkap Ketua terpilih HIMA Persis DKI Jakarta, Ihsan Abdul Haq.
Sebagai narasumber, Ustadz Hadi Nur Ramadhan menjelaskan perkembangan Jakarta. Menurut dia, dari aspek historis terlihat bahwa ada tiga kekuatan yang berperan besar dalam perkembangan Jakarta.
Baca juga: Pelantikan HIMA Persis DKI Jakarta, Membawa Semangat Ulul Albab dalam Nafas Gerakan
“Semangat juang warga Betawi sangatlah tinggi. Ini disebabkan oleh tiga kekuatan. Pertama, mu'allim (guru ngaji). Kedua, jawara. Ketiga, pengusaha,” katanya.
Figur pemimpin menjadi sangat penting dalam lajunya Jakarta sebagai kota global. Hal itu ditegaskan Mardani Ali Sera. “Jakarta butuh pemimpin yang melayani dan mau mendengarkan,” tegasnya.
Selain itu, sebagai kota global, transportasi umum di Jakarta pun harus ditambah agar bisa memenuhi kebutuhan warga Jakarta akan transportasi. Solusi yang memungkinkan adalah memperbanyak angkutan mikro trans. Hal itu disampaikan oleh Yulius Bramatya.
Sedangkan Yanuardi Syukur mengungkapkan, gelaran dialog kebangsaan itu perlu tindak lanjut. Tindak lanjut dari dialog kebangsaan itu ialah penulisan buku dengan judul “Jakarta Kota Global: Sehimpun Gagasan Inspiratif & Inovatif Masyarakat Indonesia”.
“Buku Jakarta Kota Global ini nanti jadi salah satu kontribusi ide dan gagasan HIMA Persis Jakarta untuk DKJ,” ungkapnya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!