Hari menjelang sore ketika kami tiba di lingkungan Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy. Suasana khas pesantren sudah terasa ketika memasuki gerbang ma’had. Keberadaan sejumlah pohon di pekarangan ma’had pun turut memberikan suasana asri di sana.
Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy merupakan Lembaga Pendidikan IslamTerpadu berbentuk pesantren modern yang memiliki visi melahirkan pemimpin muslim yang memiliki jiwa kepemimpinan qur’ani. Lembaga pendidikan itu didirikan tahun 2010 oleh para aktivis dakwah yang memiliki semangat untuk menjaga kemuliaan Islam.Melalui Yayasan Qatar Charity, tepatnya Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy didirikan pada 17 Oktober 2010.
Masuk ruangan kantor para pengajar. Kami disambut dengan hangat. Di sana, kami diberi kesempatan untuk bertemu dan berbincang dengan Direktur Ma’had Rahmaniyah Al Islamy, Ustadz Abdul Malik Fahmi Basyir, S.Ag, M.Pd.
“Yang membuat Rahmaniyah berkembang hingga sebesar ini salah satunya adalah karena alasan Pak Haji Misbah dalam membangun serta mengelola Yayasan ini adalah, beliau hanya ingin membela agama Allah. Maka, selama Yayasan ini berdiri kami akan senantiasa membela agama Allah melalui pendidikan, terus memberikan pemahaman terhadap generasi bangsa, dan terus berjuang hingga meraih kemenangan. Itulah mungkin yang menjadikan Rahmaniyah besar dan terasa berkahnya hingga sekarang,” kata Ustadz Fahmi (panggilan Ustadz Abdul Malik Fahmi Basyir, S.Ag, M.Pd).
Pak Haji Misbah yang dimaksud itu adalah Haji Misbah Rosyadi, salah satu pemimpin Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy. Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy sendiri terletak di kawasan perbatasan Depok dan Cibinong. Alamat tepatnya di Jalan Raya Asrama Divif 1 Kostrad Nomor 25, Kelurahan Pabuaran Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Di dalam 13 tahun perjalanan Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy, lembaga pendidikan ini sudah menyelenggarakan pendidikan sejak TKIT, SDIT, SMPIT, dan SMAIT. Seluruhnya memiliki gedung megah yang representatif sebagai sarana belajar santri. Sarana dan prasarana penunjang pendidikan pun telah banyak dan cukup lengkap dimiliki Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy.
Hingga saat ini, SMPIT Rahmaniyah sudah meluluskan 10 angkatan. Sedangkan SMAIT mulai berdiri sejak tahun 2019, sehingga sudah meluluskan 3 angkatan. Kini, mereka terhitung berhasil membina kurang lebih 700 siswa, hanya untuk Ma’had-nya saja.
Ada sejumlah program unggulan Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy. Di antaranya Qur’anic Leadership, pembinaan kompetensi sains nasional, jaulah Al Qur’an ke luar negeri, literasi sekolah, English Day, hingga usbu lughoh. Kesemuanya mereka jalankan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
“Kami tidak hanya memiliki fasilitas pendidikan saja. Untuk bisa terus menegakkan agama ini, kami harus masuk ke ranah-ranah sosial dan dakwah kemasyarakatan. Makanya, Yayasan Rahmaniyah memiliki wasilah untuk ke sana dengan mendirikan Yayasan ATR,” tutur Ustadz Fahmi.
Baca Juga : Ada Pendidikan Qiraatul Kutub Metode Sidogiri di Pesantren At Taqwa 03 Babelan, Bekasi
Yayasan Amal Takaful Rahmaniyah (ATR) adalah anak sayap dari Yayasan Rahmaniyah. Yayasan ATR berada di bawah naungan Rahmaniyah yang berkonsentrasi di bidang dakwah sosial. Mereka mendakwahi kaum dhuafa, kaum fakir dan miskin, muallaf, dan masyarakat kurang mampu yang memiliki tekad kuat untuk menyekolahkan anaknya di Rahmaniyah. Bagi mereka, ATR akan membantu biaya pendidikannya, dengan syarat para orang tua harus siap mengikuti program pembinaan yang disediakan oleh ATR. Gunanya untuk menyamakan frekuensi pola pendidikan anak di pesantren dengan di rumah.
“Alhamdulillah hingga hari ini banyak Masyarakat yang merasakan manfaat dari Amal Takaful Rahmaniyah, dan kita pun merasa bisa sampai di tiitk ini karena dukungan dari Masyarakat dan disitu ada hak anak yatim dsb makanya kami harus bisa memberikan nilai-nilai, tidak hanya nilai profit namun ada juga nilai peningkatan kualitas pengembangan Lembaga” jelas Ustadz Fahmi.
Program-program Lembaga diharapkan bisa terus memberikan nilai-nilai dakwah agar manfaatnya terasa luas. Rahmaniyah pun memiliki pegangan خير الناس أنفعهم للناس bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermnafaat untuk manusia lainnya. Yayasan ini punya prinsip untuk menegakkan manfaat seluas-luasnya. Tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat muslim saja, tetapi bahkan masyarakat non muslim pun turut serta diberikan bantuan.
Saat ini, Rahmaniyah diawaki sekitar 500 orang karyawan yang bekerja di TKIT hingga SMAIT. Operasional ma’had sehari-hari menjadi tanggung jawab mereka. Fasilitas yang disediakan ma’had pun beragam. Mulai dari bangunan sekolah yang merupakan milik sendiri, ruang kelas yang nyaman, laboratorium, perpustakaan, lapangan olahraga yang terpisah antara lapangan untuk Ikhwan dan akhwat, studio, koperasi, kantin akhwat dan Ikhwan yang terpisah, asrama yang bersih, ruang laundry, dan dapur umum.
“Tenaga pengajar di Ma'had Rahmaniyah Al-Islamy merupakan tenaga yang profesional di bidangnya, memiliki kelayakan, kapasitas dalam dan luar negeri, di antaranya Al-Azhar (Kairo-Mesir), Ummu Darman Al Islamiyah (Sudan), Al Iman Yaman, IPB, UI, UIN Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, UNY, LIPIA Jakarta, dan Pondok Pesantren yang cukup terkenal di seluruh Indonesia,” jelas Fahmi.
Baca Juga : Masalah di Sistem Zonasi, Kualitas Sekolah Dipersalahkan
Kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan di Rahmaniyah adalah kurikulum nasional, kurikulum Kemenag, dan kurikulum khas yang dipakai oleh pesantren. Menurut Fahmi, seluruh tenaga pendidik di Rahmaniyah memahami kurikulum yang diterapkan di sana.
“Kurikulum di SMPIT dan SMAIT adalah kurikulum 2013 yang dikolaborasi dengan kurikulum pesantren. Penguatan akhlak dan menghafal Al Qur’an. Juga ada pembiasaan Bahasa Arab, Bahasa Inggris, serta pendampingan mutqin Al Qur’an. Serta kami menghadirkan BPI (Bina Pribadi Islam) dan ini merupakan kewajiban dari JSIT,” urainya.
Sejauh ini, Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy telah menghasilkan lulusan-lulusan terbaik yang diterima di berbagai PTN (Perguruan Tinggi Negeri) baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam dua tahun terakhir, mereka telah pula menghasilkan lulusan hafidz/ah SMP sebanyak 17 orang dan SMA sebanyak 28 orang. Selain itu, 13 santri mereka diterima di perguruan tinggi luar negeri, 22 santri diterima di PTN, dan sekitar 14 santri lainnya diterima di perguruan tinggi swasta (PTS).
“Banyak sekali prestasi yang Rahmaniyah dapatkan. Ada santri yang diterima di PTN, PTS, hingga perguruan tinggi di luar negeri. Tidak hanya itu, secara non akademik pun kami banyak sekali mendapatkan penghargaan,” ujar Fahmi.
Ada satu hal yang mewarnai seluruh aktivitas para personel Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy. Hal itu adalah semangat juang Haji Misbah yang menjadi motivasi bagi para tenaga pendidik di Rahmaniyah. Lelaki asal Ciamis, Jawa Barat, itu dikenal sebagai sosok pengayom yang selalu ramah namun punya semangat besar untuk mewujudkan cita-cita. Semangat besar inilah yang memunculkan motivasi besar bagi para karyawan Rahmaniyah sehingga selalu berusaha memberikan kinerja yang terbaik.
“Kami selalu mencontoh keramahan Pak Haji Misbah dalam bermuamalah terhadap para karyawan, wali murid, dan siapa pun. Kami ingin memberikan pelayanan terbaik untuk anak didik dan generasi bangsa. Semangat yang beliau tularkan kepada kami untuk terus mengabdi di bidang dakwah ini serta memenangkan agama Allah, adalah semangat yang membuat kami terus bergelora dan yakin bahwa melalui pendidikan-lah kami bisa menciptakan peradaban yang baik, yang bermoral, dan teguh pada prinsip-prinsip Islam,” tutup Direktur Ma’had Rahmaniyah, Ustadz Fahmi Basyir.
Setelah berkeliling ma’had, kami pun berpamitan. Hari telah sore ketika kami bergerak meninggalkan gerbang Ma’had Rahmaniyah Al-Islamy.
Liputan: Fitya Nabila Rabbani dan Tsamara Innas Qurrotu’ain
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
