Serangan rudal Iran pada Sabtu (14/6/2025) dini hari menghantam Tel Aviv, mengguncang wilayah jajahan, menyebabkan setidaknya satu warga penjajah Israel tewas dan 70 lainnya luka.
Serangan yang disebut-sebut sebagai salah satu yang paling dahsyat itu juga menimbulkan kerusakan besar di wilayah Tel Aviv, termasuk menghancurkan bangunan bertingkat dan membuat rusak fasilitas strategis. Saluran Channel 12 Israel melaporkan, seorang warga tewas akibat hantaman rudal di wilayah tengah jajahan Israel. Serangan yang terjadi pada dini hari tersebut menyebabkan kerusakan infrastruktur yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk kehancuran sembilan bangunan secara total di kota Ramat Gan dan rusaknya ratusan bangunan lainnya di Tel Aviv.
Media penjajah Israel juga menyebutkan bahwa salah satu rudal Iran jatuh sangat dekat dengan markas besar Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv. Beberapa saksi mata melaporkan, rudal menghantam langsung area strategis, memerparah kekhawatiran akan kemampuan pertahanan udara penjajah Israel dalam menghadapi gelombang serangan semacam itu.
Aparat Mesir Gerebek Rombongan Konvoi dari Perancis di Dua Hotel Kairo
Kantor berita Iran, Fars dan Tasnim, melaporkan, Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan gelombang baru serangan rudal dari pangkalan di Teheran dan Kermanshah sebagai bagian dari operasi balasan bernama “Operasi Janji yang Jujur 3”. IRGC menyatakan penggunaan sistem rudal canggih dan berpresisi tinggi dalam serangan ini sebagai respons terhadap serangan besar-besaran penjajah Israel sehari sebelumnya.
Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa “tidak akan ada tempat yang aman di Israel,” dan bahwa serangan balasan Iran akan sangat menyakitkan bagi Tel Aviv. Militer penjajah Israel melaporkan, puluhan rudal ditembakkan dari Iran dan sebagian berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Namun, banyak juga yang menghantam langsung permukiman dan fasilitas sipil. Sirine peringatan terdengar di wilayah jajahan (Tel Aviv, Yerusalem, wilayah utara Israel, hingga ke permukiman-permukiman di Tepi Barat). Suara ledakan keras menggema di banyak wilayah padat penduduk, memicu kepanikan warga penjajah yang berlarian ke tempat perlindungan.
Militer penjajah Israel pun mengimbau warga untuk tetap berada di dalam bunker dan tidak menyebarkan lokasi jatuhnya rudal demi alasan keamanan. Tim penyelamat dan darurat kini bekerja di berbagai lokasi untuk mengevakuasi korban dan mengatasi kebakaran serta kerusakan infrastruktur.
Ahmad Syauqi Banna
Channel 13 Israel melaporkan adanya "kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya" di wilayah Tel Aviv Raya. Sebuah gedung 32 lantai dilaporkan mengalami kerusakan serius. Setidaknya 300 warga ilegal Israel dievakuasi dari rumah mereka akibat rusaknya bangunan tempat tinggal.
Wali Kota Ramat Gan mengonfirmasi bahwa sekitar 100 warga kini kehilangan tempat tinggal. Pasukan penyelamat masih berusaha mengevakuasi korban yang terjebak di tempat perlindungan yang tertutup. “Kami belum pernah mengalami serangan sebesar ini,” katanya. Situasi di wilayah jajahan Israel masih dalam keadaan siaga tinggi. Sistem pertahanan udara masih aktif menyusul deteksi adanya peluncuran rudal lanjutan dari Iran. Militer penjajah Israel menyebutkan bahwa sebelumnya, sejak Jumat pagi, mereka telah mencegat lima drone dan beberapa obyek udara mencurigakan, termasuk dua di antaranya di wilayah Eilat dan Wadi Araba.
(Sumber: Al Jazeera, Media Israel, Media Iran)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
