Sejumlah maskapai penerbangan internasional pada Senin (28/4/2025) mengumumkan penghentian layanan mereka ke wilayah penjajah Israel secara permanen. Keputusan itu menyusul eskalasi yang terus memburuk di kawasan tersebut.
Maskapai nasional Turki, Turkish Airlines, bersama maskapai swasta Pegasus Airlines, secara resmi menyatakan bahwa mereka menghentikan semua penerbangan menuju dan dari Israel secara permanen. Keputusan ini diambil setelah memertimbangkan situasi keamanan yang kian tidak stabil di wilayah tersebut.
Langkah serupa juga diambil oleh maskapai asal Inggris, Virgin Atlantic, yang mengumumkan keputusan untuk tidak lagi melayani rute ke wilayah penjajah Israel. Meski sempat menangguhkan penerbangan secara sementara pada 2023, maskapai tersebut kini menegaskan bahwa rute ke Tel Aviv tidak lagi menjadi bagian dari rencana operasional jangka panjang mereka.

Keputusan ini menggambarkan meningkatnya ketidakpercayaan dan kekhawatiran di kalangan pelaku industri. Sejumlah maskapai Eropa lain semisal Air France, Aegean Airlines, dan ITA Airways juga telah mengambil langkah serupa dengan menangguhkan atau menghentikan layanan ke wilayah penjajah Israel.
Menurut laporan dari kantor berita Anadolu dan Sky News, kebijakan penghentian penerbangan itu dilakukan sebagai bentuk respon atas tekanan publik internasional karena kejahatan penjajah Israel di Gaza serta pertimbangan operasional yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan.
Dengan semakin banyaknya perusahaan penerbangan yang menghentikan layanannya, dampak ekonomi terhadap sektor pariwisata dan mobilitas di wilayah penjajah Israel pun diperkirakan akan turun signifikan.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!