Pihak keamanan Penjajah Israel memerkirakan, Hamas masih memiliki banyak roket dengan jangkauan 45 kilometer, dan ratusan roket lainnya dengan jangkauan jarak dekat. Demikian laporan Kanal 14 Israel pada Rabu (26/3/2025).
Laporan terkait ketersediaan senjata Hamas juga telah dikonfirmasi oleh Channel Al-Manar Lebanon. Tidak hanya itu. Berita tersebut juga telah diterbitkan di situs Beirut Time, dan tim redaksi PressBee telah melakukan verifikasi langsung atas informasi tersebut.
Berdasarkan informasi yang tersedia, kelompok Hamas diyakini memiliki berbagai jenis roket dan rudal dengan jangkauan yang bervariasi. Salah satu roket yang digunakan adalah Qassam, yang memiliki beberapa varian dengan jangkauan antara 5 km hingga 16 km. Selain itu, Hamas juga diyakini memiliki roket M-75, yang merupakan produksi lokal berdasarkan desain Fajr-5 buatan Iran, dengan jangkauan yang lebih jauh. Roket ini telah digunakan dalam serangan ke Tel Aviv, kota terpadat di Israel.

Selain itu, Hamas juga dilaporkan menggunakan roket Khaibar-1, juga dikenal sebagai M-302 atau R-160, yang merupakan roket buatan Suriah dengan jangkauan hingga 100 km. Roket ini pertama kali digunakan oleh Hezbollah selama Perang Lebanon 2006 dan kemudian oleh Hamas dalam konflik berikutnya.
Para Pejuang Palestina Lancarkan Serangan Roket
Pada waktu bersamaan, Saraya Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam mengumumkan, mereka telah menembakkan rentetan roket ke pangkalan udara Hatzerim di kota Be'er, Sheva. Media Israel juga melaporkan, sirine peringatan serangan udara berbunyi di pangkalan udara Hatzerim di wilayah Selatan Israel. Mereka telah mengonfirmasi sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza berhasil dicegat di atas Be'er Sheva.
Namun, di lain sisi, Radio Militer Israel mengumumkan, sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menuju wilayah Be'er Sheva berhasil dicegat, namun tidak ada sirine peringatan yang dibunyikan.
Surat kabar berbahasa Ibrani Israel lainnya, Hayom, melaporkan, penduduk di daerah Be'er Sheva melaporkan mendengar dua ledakan, tetapi tanpa ada bunyi sirine peringatan.
Perlu dicatat, informasi mengenai persenjataan pejuang Palestina, semisal Hamas, sering kali berasal dari sumber-sumber yang mungkin memiliki bias atau agenda tertentu. Maka, penting untuk bersikap kritis dan selektif dalam mencerna informasi-informasi tersebut.
(Sumber: Masrawy & Press Bee)

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!