MER-C Kirim Tim untuk Bantu Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumbar

Rabu (15/5) kemarin, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengirimkan Tim untuk membantu korban banjir lahar dingin Gunung Marapi dan banjir bandang yang melanda tiga wilayah di Padang, Sumatera Barat. Tim yang berangkat tersebut beranggotakan empat relawan, yang terdiri dari Iis Islamiah (Ketua Tim), dua dokter umum yaitu dr. Asfianti Eka Pratiwi dan dr. Ilham Wahyu, serta seorang perawat Rina Hertanti, AMK.

Di Padang, Tim MER-C itu akan bergabung dengan relawan lokal MER-C di sana. Salah satunya adalah dr. Yusri Dianne, SpA(K) yang juga merupakan Pembina MER-C Padang.

Salah satu anggota Tim, dr. Asfianti, mengatakan, Tim tersebut akan bertugas selama satu pekan untuk menolong para korban serta melakukan assessment untuk memutuskan bantuan lanjutan. “Keberangkatan Tim ini untuk melakukan assessment di lapangan, guna menentukan apa yang dibutuhkan, baik medis atau perlengkapan dan bantuan lainnya,” kata Asfianti.

Tentang pengiriman tim berikutnya, Asfianti mengatakan, hal itu akan diputuskan setelah hasil assessment dan arahan dari Presidium MER-C. “Sekarang kita bawa obat-obatan dasar terlebih dahulu seperti obat diare, gatal-gatal dan batuk-pilek. Karena saat ini yang terjadi adalah bencana banjir, biasanya penyakit yang banyak ditemukan adalah diare dan gatal-gatal. Untuk itu, kita bawa semua obat-obatnya,” tutur Asfianti.

Sejumlah wilayah di Sumatera Barat mengalami musibah pada Sabtu (11/5/2024) malam dan Minggu (12/5/2024). Banjir bandang dan tanah longsor melanda beberapa kabupaten/kota di Sumbar. Empat kabupaten/kota mengalami dampak cukup parah karena banjir bandang itu, yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar, Tanah Panjang, dan Padang Pariaman. Banjir dipicu oleh hujan lebat dan meluapnya aliran sungai yang sebagian besar berhulu di Gunung Marapi.

Baca juga: Kirim Bantuan Pangan ke Rafah, Amanah Takaful Ringankan Beban Warga Gaza

Banjir bandang diperparah dengan terbawanya material vulkanik dari Gunung Marapi melalui sungai, karena hujan lebat di sekitar puncak. Akibatnya, terjadi banjir lahar dingin. Terdapat lima kabupaten/kota di Sumatera Barat yang terdampak banjir lahar dingin, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang.

Hingga Selasa (14/5/2024) pukul 18.35 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, jumlah korban meninggal dunia akibat musibah banjir bandang di Sumatera Barat adalah 58 orang. Sedangkan korban hilang mencapai 35 orang. Jumlah tersebut berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB. Saat ini para korban hilang masih dalam pencarian dan evakuasi oleh tim gabungan.

Selain itu, keluarga terdampak banjir berjumlah 1.543 KK dan 33 orang mengalami luka-luka. Pusdalops dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data, menyusul masih dilaksanakannya proses pencarian dan evakuasi korban.

MER-C menyatakan, dukungan dan donasi bagi Misi Kemanusiaan di Sumbar tersebut dapat disalurkan melalui rekening BCA 686.0099339 dan BSI 701.565.8899 atas nama Medical Emergency Rescue Committee.