Merayakan Hari Kemerdekaan di Antara Dentuman Bom Gaza

Merayakan Hari Kemerdekaan di Antara Dentuman Bom Gaza
Merayakan Hari Kemerdekaan di Antara Dentuman Bom Gaza/ Foto Istimewa

Tanggal 17 Agustus 2025 merupakan hari milad ke-80 kemerdekaan Indonesia. Umumnya, hari milad kemerdekaan Indonesia diperingati dan dirayakan dengan meriah. Dari upacara penuh khidmat dan pengibaran bendera dilakukan regu paskibra, sampai penyelenggaraan aneka lomba dari yang serius sampai yang nyeleneh. Semuanya berlangsung dengan suka cita.

Namun, bertepatan dengan tanggal tersebut, tim medis (emergency medical team) BSMI ke-4 justru sedang sibuk-sibuknya bekerja di RS Al Shifa di Gaza City. Kendati demikian, pantang hari bersejarah dalam kehidupan bangsa kita itu dilewatkan begitu saja. Apalagi, saat itu kami sedang berada di negeri yang terjajah. Harapannya, semoga kegiatan tersebut bisa menambah semangat dan kekuatan bertahan warga Gaza untuk meraih kemerdekaannya.

Maka, kami pun melakukan kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Walau pun sejak malam sebelumnya bunyi bom terus terdengar nyaris tanpa jeda, di pagi hari, sejak awal waktu tim Indonesia yang terdiri dari dr. Iqbal (spesialis bedah), dr. Annisa (spesialis kulit), dan dr. Bambang (spesialis anak), sudah woro-woro kepada para perawat dan staf rumah sakit Al Shifa bahwa mereka akan merayakan HUT Indonesia.

Selain itu, pemberitahuan juga perlu disampaikan kepada RahmaWorldWide, NGO (Non Government Organization) AS dimana BSMI bergabung. Perlu diketahui bahwa tim medis ini menginap dan bekerjanya di RS Al Shifa, yang merupakan RS besar yang tersisa di Gaza Utara.  Tentu saja, ini semua demi keamanan.

Mula-mula diadakan pembagian bendera merah putih berukuran kecil kepada para pegawai dan pasien di ruangan terdekat. Lalu saling melakukan foto dan video. Lantas dilanjutkan dengan pembagian permen. Kelihatan sederhana, namun melihat mereka tertawa dan bergembira, hati rasanya malah jadi terharu.

Saya cuma ngasih permen, dan mereka sudah tampak berbahagia banget.  Lalu kami foto-foto sambil bawa bendera,” kisah dr. Annisa yang juga membawa bendera merah putih ukuran besar dari Jakarta.

Tak lama, bergabunglah dr. Iqbal yang baru saja keluar dari kamar operasi. “Agak lama operasi karena (yang ditangani adalah) kasus multiple trauma,” ujarnya sambil langsung mengibarkan bendera di tengah-tengah para pasien.

Yang tak disangka-sangka adalah kedatangan keluarga dr. Mueen, yaitu ibu Samah, putrinya Zaina, dan si bungsu ... beserta tante mereka yaitu ibu Israa. Ini membuat pertemuan di kamar penginapan itu semakin meriah karena keluarga itu membawa Makloubah. Masakan khas Palestina berupa nasi ditambah kentang, sayuran, dan banyak rempah, lalu dikukus dalam panci besar. Puncak penyajiannya adalah saat yang mendebarkan. Yaitu tatkala panci tersebut dibalik lalu diketuk-ketuk untuk melepaskan nasi dari dinding panci.

Tak perlu waktu lama, makloubah hadiah kemerdekaan tersebut langsung licin tandas diserbu para dokter BSMI dan Mer-C yang menempati kamar yang sama. Keluarga almarhum dr. Mueen ini memang sangat bahagia karena dengan ditempatkannya tim Indonesia di RS Al Shifa. Sebab, jarak dari tempat tinggal mereka hanya 10 menit dengan berjalan kaki. Sedangkan tim sebelumnya ditempatkan di Khan Younis yang berjarak sangat jauh. Bahkan harus menaiki kereta keledai.

Seorang dokter muda (mahasiswa kedokteran tingkat akhir) pun tidak mau kalah. Setengah memaksa, ia menarik tangan dokter Iqbal untuk menemui ayahnya yang sudah tua di tenda tempat tinggal mereka.  Sesampainya di tenda tersebut, ternyata sudah disiapkan teh dan kue-kue. Sang ayah tersenyum lebar sembari mengibarkan bendera merah putih kecil. Bahkan bendera itu diciumnya.

Beranjak siang. Waktunya beraktivitas di rumah sakit. Dokter Bambang Surif berangkat ke RS Rantissi yang merupakan RS khusus anak-anak. Di sana pun ia ternyata disambut dengan antusias dan diajak berfoto dengan bendera merah putih.

Meski pun tanpa lomba-lomba, peringatan HUT ke-80 Indonesia inilah yang paling berkesan dirasakan oleh ketiga dokter BSMI. Hal ini tak lain karena mereka merayakannya di Gaza! Semoga Palestina segera merdeka!

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.