Navigasi Informasi Era Digital: Mengungkap Fakta di Balik Geopolitik Dunia

Navigasi Informasi Era Digital: Mengungkap Fakta di Balik Geopolitik Dunia
Navigasi Informasi Era Digital: Mengungkap Fakta di Balik Geopolitik Dunia / Foto Istimewa

Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Dewan Da'wah bekerjasama dengan Jurusan Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Muhammad Natsir menyelenggarakan Seminar Nasional di aula Al-furqon Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, Jakarta, Senin (14/7/2025).

Penyelenggaraan Seminar Nasional bertema "Navigasi Informasi Era Digital: Memahami Fakta di Balik Geopolitik Dunia" itu dipandang penting untuk dilakukan. Sebab, di era digital saat ini, informasi menjadi aset yang sangat berharga. Namun, dengan banyaknya informasi yang tersedia, kita perlu memiliki kemampuan navigasi yang baik untuk memahami fakta di balik geopolitik dunia.

Salah satu contoh bagaimana informasi digital dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik adalah kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh Zionis Israel untuk melegitimasi penjajahan mereka di Palestina. Ketika kebohongan Zionis Israel melalui Informasi digital tersebut diulang, maka kebohongan itu lama kelamaan akan menjadi suatu kebenaran.

One Million Women For Gaza”: Aksi Damai Bela Palestina dari Ormas Wanita
PP Wanita Islam, ARI-BP PEREMPUAN, bersama ormas lainnya, akan mengadakan Aksi Damai Bela Palestina bertajuk “One Million Women for Gaza”. Aksi itu adalah respons nyata kaum perempuan Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan yang terus terjadi di Palestina.

Maka, untuk memahami fakta yang sebenarnya, terutama informasi tentang Palestina dan Baitul Maqdis, kita perlu memiliki kemampuan navigasi informasi digital yang baik.

Geopolitik sendiri adalah ilmu yang memelajari hubungan antara negara-negara di dunia berdasarkan posisi geografisnya. Di era revolusi industri 4.0, geopolitik telah berubah menjadi lebih kompleks. Kedaulatan digital menjadi aspek vital bagi sebuah negara karena data dan digital lebih berharga daripada minyak, emas, dan gas bumi.

Di kesempatan itu, seorang pemuda Influencer dan President of Islamic Youth, Fakhri Al-Qossam, memaparkan pentingnya memahami navigasi informasi digital agar mampu memahami fakta yang sebenarnya, terutama informasi tentang Palestina umumnya, dan Baitul Maqdis khususnya.

“Maka kita harus mencari informasi sebenarnya dari yang memiliki otoritas. Misalnya kebenaran informasi tentang Indonesia maka otoritasnya ada pada pemerintah,” kata Fachri. Di era revolusi industri 4.0, geopolitik telah berubah menjadi lebih kompleks. Kedaulatan digital menjadi aspek vital bagi sebuah negara, karena data dan digital lebih berharga daripada minyak, emas, dan gas bumi. Negara-negara adidaya kini lebih fokus pada penguasaan data dan pengendalian digital melalui cyber warfare.

Di Jonggol, FMC Siapkan Ragam Kegiatan Sambut Tahun 1447 Hijriyah

Alat navigasi yang cukup dikenal dapat digunakan dalam era digital antara lain adalah GPS (Global Positioning System). GPS adalah teknologi yang memanfaatkan satelit untuk menentukan posisi dengan akurasi tinggi.

Ada juga Aplikasi Navigasi Berbasis Smartphone semisal Google Maps, Waze, dan Apple Maps yang membantu kita menemukan arah dan informasi terkini. Lalu AR (Augmented Reality) Navigation, teknologi yang menampilkan panduan langkah demi langkah secara langsung di atas gambar dunia nyata. Ada lagi Navigasi Indoor, teknologi yang membantu kita menemukan jalan di dalam bangunan.

Seminar itu juga mengungkap, di era digital ini ancaman siber menjadi semakin kompleks. Persona hacktivist, yang sering digunakan oleh negara-bangsa untuk mengaburkan tanggung jawab atas serangan siber, telah menjadi alat strategis dalam dinamika geopolitik. Indonesia perlu merumuskan kebijakan yang komprehensif untuk menghadapi ancaman ini, semisal meningkatkan keamanan siber dan menjalin kemitraan strategis.

Diplomasi digital kini menjadi medan pertempuran baru dalam hubungan internasional. Negara-negara di dunia kini berlomba-lomba untuk memengaruhi opini publik dan mencapai tujuan politik mereka melalui diplomasi digital.

Di dalam memahami fakta di balik geopolitik dunia, kita perlu memiliki kemampuan navigasi informasi yang baik serta memahami perkembangan teknologi dan dinamika geopolitik global. Dengan demikian, kita dapat memahami kompleksitas geopolitik dunia dan membuat keputusan yang tepat dalam menghadapi tantangan global.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.