Novel Baswedan: “Keteladanan yang Buruk Menimbulkan Kinerja yang Buruk”
Usai tampil sebagai pembicara bersama Ustadz Bahtiar Nasir dan Bambang Widjojanto, dalam diskusi “King Maker” bertajuk “Korupsi di Lembaga Korupsi Israel”, 30 November 2023, di AQL Islamic Center, Jakarta, Novel Baswedan berkenan melakukan wawancara khusus dengan sabili.id. Di dalam wawancara itu, ia antara lain menyatakan prihatin pada kasus korupsi yang terjadi pada pimpinan KPK. Sebab, kepercayaan masyarakat menjadi turun akibat pemberantasan korupsi tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh, sebaliknya justru praktik korupsi yang dilakukan. Apa lagi yang dikatakan saudara sepupu Anies Baswedan itu? Simak petikan wawancaranya dengan Kanzul Rakib dari sabili.id berikut ini.
Terkait survei kepercayaan publik terhadap KPK yang menunjukkan terjadinya penurunan, menurut Anda, apakah hal ini bersinggungan dengan kinerja KPK atau dengan sosok Firli Bahuri?
Kalau kinerja turun, hal itu bersinggungan dengan kinerja dan perilaku orangnya. Orangnya – terutama pemimpinnya – harus menunjukkan keteladanan. Kita bisa lihat orangnya, siapa yang memimpin. Firli Bahuri. Ternyata menunjukkan keteladanan yang buruk. Tentunya keteladanan yang buruk itu menimbulkan kinerja yang buruk. Jadi, kalau kita lihat kepercayaan masyarakat yang turun, itu karena pemberantasan korupsi tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh. Justru sebaliknya, praktik korupsi yang dilakukan. Jadi, tentunya ini masalah yang harus kita perbaiki. Dan kita berharap, KPK bisa kembali lagi dipercaya untuk bisa memberantas korupsi dengan benar.
Pasca Firli diberhentikan, apakah KPK dapat bekerja secara optimal sehingga dapat meraih kembali kepercayaan publik?
Pada dasarnya, kalau orang berbuat kejahatan, ia harus diberhentikan. Kepercayaan publik itu hanya bisa dijawab dengan kinerja. Jadi kita harap, kejadian ini menjadi momentum untuk bersih-bersih di KPK. Dengan KPK-nya bersih, orang-orang jadi bersih, pekerja pemberantasan korupsi melakukan kerja yang benar, sehingga Kembali mendapatkan kepercayaan publik.
Baca Juga : Novel Baswedan: Korupsi Adalah Pengkhianatan kepada Negara
Bagaimana tanggapan Anda terhadap kinerja Dewas? Apakah masih bisa dipercaya dikarenakan hal ini?
Dewas ini sudah banyak kecolongan, gitu. Dan Dewas merasa bahwa mereka tidak bisa bekerja optimal, karena kewenangannya tidak ada. Tetapi momentum sekarang ini menjadi tantangan buat Dewas, apakah dia akan bisa kembali bangkit dan dipercaya publik atau benar-benar menjadi masalah dan menempelkan stigma buruk bagi dirinya sendiri karena perilakunya? Tentunya kita berharap, Dewas semoga mau mengambil peran untuk upaya memperbaiki KPK. Sekaligus membangkitkan semangat di KPK untuk bisa kembali bangkit dan memperjuangkan upaya memberantas korupsi.
Di dalam konferensi pers pasca Firli diberhentikan, terungkap bahwa banyak kasus yang tidak di-follow up dengan baik di KPK. Mengapa begitu?
Iya. Itu masalah dari Dewan Pengawas, kalau saya lihat, ya. Karena Dewan Pengawas mestinya bisa melakukan tugas dan fungsinya untuk melakukan pengawasan. Dan kalau Dewan Pengawas justru tidak bisa memeriksa perkara-perkara pengawasan yang masuk di mereka, tentu hal itu menjadi problem. Dan kalau seandainya di KPK memang ada penanganan perkara yang prosesnya tidak benar, seharusnya Dewan Pengawas bisa menjaga dengan cara memeriksa dan menjaga agar hal itu nggak terjadi lagi.