Melalui Menteri Luar Negeri, Melanie Jolie, pada Selasa (19/3/2024), Kanada mengumumkan penghentian ekspor senjata ke Israel. Dia menyampaikan bahwa sebelumnya keputusan awal adalah untuk menangguhkan penjualan senjata. Namun, saat ini telah diubah menjadi penghentian total.
Parlemen Kanada mengambil langkah penghentian ekspor senjata setelah mengadakan penghitungan suara. Sejumlah 204 suara mendukung penghentian ekspor senjata ke Israel, sedangkan 117 suara memilih untuk melanjutkan pengiriman senjata.
Keputusan ini diambil dalam rangka mewujudkan dukungan Kanada terhadap gencatan senjata di Gaza, pembebasan tawanan, dan dukungan terhadap keputusan Mahkamah Internasional dalam kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel yang melakukan genosida di Palestina.
Baca juga: Tolak Wajib Militer, Gadis Israel Dijebloskan Ke Penjara
Surat kabar Jerusalem Post melaporkan bahwa keputusan ini juga mencakup keputusan untuk mendukung pembentukan Negara Palestina melalui kerja sama internasional.
Menteri Pertahanan Kanada, Bill Blair, menyatakan keprihatinan negaranya terhadap penjualan senjata mematikan ke Israel selama konflik Gaza. Selama tiga bulan terakhir tahun lalu, Kanada telah mengirim senjata senilai 28,5 juta dolar Kanada ke Israel, menurut laporan media asing.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz, mengecam keputusan Kanada sebagai langkah yang merugikan hak Israel untuk membela diri.
Ada pun sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza, yang hingga Selasa (19/3/2024) telah mengakibatkan 31.819 warga Palestina tewas dan 73.934 lainnya luka-luka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Agresi tersebut juga menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
(Sumber: Al Jazeera)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
