Pameran Visual Sejarah Palestina di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini sedang menyelenggarakan pameran visual sejarah Palestina dan talkshow Millenial Peacemaker Forum yang bertajuk "Menyusuri Jejak Masa Lalu Melalui Arsip: Sejarah Visual Palestina dan Relasinya dengan Indonesia". Pameran yang merupakan sebuah gebrakan baru dari Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam ini dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 15-17 November 2023 besok.
Dalam talkshow di hari pertamanya yang diadakan di Auditorium Lantai 5 gedung FAH, UIN Syarif Hidayatullah turut menghadirkan berbagai tokoh nasional maupun internasional sebagai pembicara. Di antaranya Bagus Hendraning Kobarsyih, M.Si (Direktur Timur Tengah Kemenlu RI), Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A (Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional), Dr. Imam Addaruqutni, M.A (Ketua LHKI PP Muhammadiyah), Muhammad Najib Azca, Ph.D (Wasekjen PB Nahdatul Ulama), Ustad Hadi Nur Ramadhan (Dewan Tafkir PP Persatuan Islam), hingga Duta Besar Palestina untuk Indonesia yaitu H.E Zuhair Al-Shun.
Penyelenggaraan pamerannya sendiri diadakan di 5 lantai gedung FAH, dengan tema yang berbeda di setiap lantainya. Lantai pertama mengusung tema "Meretas Masa Lalu: Koneksi Palestina dan Indonesia". Lantai 2 bertema "Perjuangan Bersama Melawan Kolonialisme dan Imperialisme". Lantai 3 bertajuk "Suara Tanpa Batas: Diplomasi dan Dukungan Dunia Untuk Palestina".Lantai 4 tentang "Kebudayaan dan Solidaritas". Dan di lantai 5 menyuarakan "Harapan dan Keadilan".
Baca Juga : BKSAP dan AWG Tolak Pembagian serta Penghilangan Hak Umat Islam atas Masjid Al Aqsa
Fakultas Adab dan Humaniora bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam (HMPS SPI), Aqsa Working Group (AWG), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), serta beberapa media partner yang lain. Dipilihnya tanggal 15 November sebagai hari penyelenggaraan yaitu karena bertepatan dengan tanggal dibacakannya Deklarasi Palestina Merdeka oleh Yasser Arafat (Presiden Pertama Palestina) pada 15 November 1988. Dan sekaligus karena November diperingati sebagai Bulan Solidaritas Palestina.
Faizal Arifin (dosen Sejarah dan Peradaban Islam) sebagai penggagas awal mengungkapkan bahwa ide penyelenggaraan pameran ini bermula dari mahasiswa-mahasiswa di Mata Kuliah Sejarah Visual yang mereview berbagai tampilan sejarah visual, seperti majalah-majalah yang di dalamnya terdapat visual banyak dan bagus. Lalu tercetuslah ide untuk membuat pameran visual tentang Palestina, sebagai salah satu bentuk ikhtiar dan dukungan terhadap bangsa Palestina dan Masjid Al-Aqsa. Awal perencanaannya pameran ini akan dilaksanakan secara sederhana, tetapi ternyata banyak pihak yang terlibat dan menyukseskan acara besar ini.
Dengan terselenggaranya Pameran Visual ini, Faizal Arifin berharap Mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam kedepannya bisa lebih banyak membuat kegiatan pameran visual seperti ini dan terbangunnya jiwa volunteer pada diri para mahasiswa, serta terus terbangunnya khazanah sejarah tentang relasi Palestina dan Indonesia yang dalam koleksi arsip, yang di museum-museum sangat jarang ditemukan.
"Hal ini membuktikan pada Palestina sejak negara ini (Indonesia) berdiri, bangsa ini terus bersama mereka, berjuang bersama mereka," ungkapnya.