Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan fakta mengejutkan terkait serangan Penjajah Israel terhadap fasilitas kesehatan di Jalur Gaza. Di dalam laporan terbaru pada Selasa (31/12/2024), PBB mendokumentasikan setidaknya 136 serangan yang dilancarkan oleh Israel di Gaza. Sejumlah 136 serangan itu menghantam 27 rumah sakit dan 12 fasilitas medis lainnya selama perang genosida.
PBB menegaskan bahwa serangan ini – yang menyasar rumah sakit dan warga sipil – merupakan kejahatan perang yang serius. Serangan-serangan tersebut menggambarkan pengabaian terhadap hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia. Akibatnya, sistem layanan kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran total. Hal itu menambah penderitaan penduduk yang sudah terjebak dalam krisis kemanusiaan.
Israel mengeklaim bahwa kelompok bersenjata Palestina menggunakan rumah sakit sebagai basis operasi militer. Namun, PBB menilai tuduhan tersebut tidak berdasar, dengan bukti yang minim dan argumen yang lemah. Sebaliknya, skala serangan terhadap fasilitas medis menunjukkan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.
Salah satu insiden yang disorot dalam laporan itu adalah kehancuran besar di Rumah Sakit Kamal Adwan. Serangan di sana tidak hanya menghancurkan fasilitas, tetapi juga menyebabkan ditemukannya tiga kuburan massal di dekat lokasi. Lebih dari 80 jenazah telah diangkat, dengan laporan menyebutkan adanya penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap pasien di rumah sakit tersebut. Hingga kini, nasib direktur rumah sakit, Dr. Hossam Abu Safiya, masih belum diketahui.
PBB juga mencatat bahwa beberapa jenazah yang ditemukan di kuburan massal Kompleks Medis Al-Shifa masih terhubung dengan alat medis. Hal ini mengindikasikan bahwa ketika serangan terjadi, korban adalah pasien yang tengah dirawat. Bukti ini memerkuat dugaan bahwa serangan Israel menargetkan individu secara langsung di dalam fasilitas medis.
Komisioner Umum UNRWA, Philippe Lazzarini, melaporkan bahwa lebih dari 258 staf UNRWA telah tewas sejak awal perang. Selain itu, hampir 650 insiden melibatkan serangan terhadap bangunan dan fasilitas UNRWA. Sebanyak 745 orang terbunuh saat berlindung di fasilitas UNRWA, dan lebih dari 2.200 lainnya terluka. Lazzarini juga menyebut bahwa lebih dari dua pertiga fasilitas UNRWA, yang sebagian besar adalah sekolah, kini rusak hingga hancur total.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel dengan dukungan Amerika Serikat telah melancarkan serangan besar-besaran di Gaza. Perang ini telah menyebabkan lebih dari 154.000 korban tewas dan terluka, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang, serta kelaparan dan kehancuran infrastruktur telah menewaskan puluhan anak-anak dan lansia.
(Sumber: Al Jazeera)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!