Pejuang Palestina Bombardir Markas Penjajah Israel di Netzarim

Pejuang Palestina Bombardir Markas Penjajah Israel di Netzarim
Pejuang Palestina Bombardir Markas Penjajah Israel di Netzarim / Foto Istimewa

Pada Rabu (2/12/2024), Brigade Al-Nasser Salah al-Din mengunggah klip video yang menayangkan serangan bom bersama pejuang Palestina lainnya. Serangan itu berhasil mengenai markas milik tentara Penjajah Israel di Wilayah Netzarim, Jalur Gaza Tengah.

Kami bersama dengan pasukan syahid Omar al-Qasim dan Brigade Ansar, mengebom markas komando dan kendali musuh di Netzarim dengan mortir, ujar Sayap Militer Komite Perlawanan Rakyat itu melalui Telegram.

Juru bicara dalam video klip tersebut menyatakan, para pejuang Palestina tidak akan menyerah, dan akan terus menghadapi pasukan Penjajah hingga nafas terakhir. “Kami tidak akan menyerah, baik menang maupun syahid. Kami mengecam diamnya dunia internasional, yang tidak adil terhadap kejahatan genosida dan pembersihan keji yang terjadi terhadap rakyat Palestina,” tegasnya.

Pejuang Berhasil Luncurkan Rudal dari Gaza Utara
Ribuan warga Palestina syahid dan cedera, puluhan ribu mengungsi, beberapa rumah sakit dan infrastruktur hancur. Di sisi lain, tentara Penjajah Israel terus menderita kerugian sejak serangan itu dimulai.

Mengenal Wilayah Netzarim

Netzarim terletak di selatan Kota Gaza, dan meluas hingga mencapai pemukiman Netzarim. Sebuah tempat yang dibangun pada tahun 1972 setelah penjajahan di Jalur Gaza pada tahun 1967. Wilayah tersebut dievakuasi dan dibongkar pada tahun 2005. Setelah itu tetap menjadi reruntuhan yang tidak dihuni oleh siapa pun, menyisakan beberapa institusi dan fasilitas.

Wilayah ini strategis bagi Penjajah Israel. Sebab, letaknya menghubungkan wilayah-wilayah vital dan mampu digunakan sebagai sarana tekanan politik dan militer. Sejak Intifada Kedua, wilayah tersebut telah menjadi poros utama bentrokan dan konfrontasi antara Pejuang Palestina dengan pasukan Militer Israel. Penjajah menggunakan wilayah tersebut untuk memerluas pemukiman dan membatasi pergerakan warga Palestina, hingga berujung konfrontasi kekerasan.

Namun, sejak peristiwa Thufan Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, pasukan penjajah menyerbu wilayah tersebut, mengubahnya menjadi zona militer, dan memisahkannya dari Jalur Gaza. Salah satu petugas militer Israel mengaku, “Setiap orang Palestina yang mendekatinya (Netzarim) akan dibunuh walau masih anak-anak.

(Sumber:  Al-Jazeera Mubasher & Al-Manar)

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.