Pembunuhan Brutal di Masjid Prancis, Pelaku Tikam Korban Hingga 50 Kali

Pembunuhan Brutal di Masjid Prancis, Pelaku Tikam Korban Hingga 50 Kali
Pembunuhan Brutal di Masjid Prancis, Pelaku Tikam Korban Hingga 50 Kali / Foto

Prancis kembali diguncang tragedi berdarah pada Jumat (25/4/2025). Di hari itu, seorang pria muslim bernama Abu Bakar menjadi korban serangan brutal di sebuah masjid di wilayah Gard, Prancis. Kamera pengawas merekam bagaimana sang pelaku mendekati Abu Bakar Cissé di ruang shalat, menirukan gerakan shalat korban, lalu mengeluarkan pisau dan menikam dia hingga 50 kali. Pelaku bahkan merekam korban yang sekarat sambil berulang kali mengatakan, "Akulah yang melakukannya," dan mengancam akan mengulangi kejahatan tersebut.

Abu Bakar, yang dikenal sebagai sosok yang sering menghabiskan waktunya di masjid dan secara sukarela membersihkannya, berasal dari Mali. Ia telah tinggal di kota tersebut selama beberapa tahun dan sangat dihormati serta dicintai oleh warga setempat.

Bengis! Penjajah Kembali Bantai Warga Gaza
Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Sabili.id (@mediasabili) kuti juga konten lainnya di sosial media kami: Instagram: https://www.instagram.com/mediasabili Fanspage: https://www.facebook.com/mediasabili YouTube: https://www.youtube.com/@mediasabili Telegram : https://s.id/telegramsabili

Menurut situs berita Le Parisien, keluarga korban mendesak agar Unit Anti-Terorisme mengambil alih penyelidikan. "Bagi kami, Abu Bakar adalah korban serangan teroris, dan kami mendesak agar Unit Anti-Terorisme menangani penyelidikan kasus ini,"  kata mereka.

Sepupu korban, Ibrahim Cissé, mengungkapkan bahwa pelaku sempat menyadari keberadaan kamera pengawas, melarikan diri dari masjid, namun kemudian menyerahkan diri di sebuah kantor polisi di Italia setelah identitasnya terbongkar. Pelaku diidentifikasi sebagai Olivier H. Ia adalah warga Prancis keturunan Bosnia kelahiran Lyon tahun 2004.

Meski tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, jaksa penuntut umum mengaku terkejut atas "kedinginan emosional" yang ditunjukkan pelaku selama pemeriksaan, sebagaimana dilaporkan France 24.

Aksi Massa Menuntut Keadilan

The Guardian melaporkan bahwa ratusan orang menggelar aksi belasungkawa dari Masjid Khadijah menuju balai kota. Sementara itu, pada 27 April, ribuan orang juga berunjuk rasa di Paris dengan menyerukan yel-yel "Islamofobia Membunuh". Aksi unjuk rasa diikuti oleh berbagai tokoh politik dan aktivis hak asasi manusia. Mereka menuntut keadilan untuk Abu Bakar, serta mengakhiri gelombang rasisme dan islamofobia yang meningkat di seluruh Eropa, khususnya di Marseille.

Pemimpin Senior Hamas Keras Sindir Mahmoud Abbas
Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, Ahad (27/4/2028), keras menyindir Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, dengan menyebut dia “bapak para anjing”. Pernyataan Hamdan itu muncul setelah Abbas menyebut para pejuang di Gaza sebagai “anak-anak anjing”.

Pemimpin Partai La France Insoumise, Jean-Luc Mélenchon, mengecam keras suasana islamofobia di Prancis. "Di negara kita (Prancis), suasana islamofobia telah ditanamkan dan dipelihara selama berbulan-bulan. Apa yang terjadi ini kami sebut sebagai islamofobia, karena ia melampaui sekadar kebencian terhadap Islam," ujarnya seperti dikutip Le Figaro.

Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa islamofobia dan rasisme bukan sekadar isu wacana belaka, melainkan realitas yang mengancam nyawa kaum muslimin.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.