Pemimpin Hamas Beberkan Detik-Detik Serangan Penjajah ke Doha

Pemimpin Hamas Beberkan Detik-Detik Serangan Penjajah ke Doha
Pemimpin Hamas Beberkan Detik-Detik Serangan Penjajah ke Doha/ Foto Istimewa

Untuk pertama kalinya pasca serangan, Pemimpin senior Hamas, Ghazi Hamad, menjelaskan kronologi serangan penjajah Israel yang berusaha membunuh delegasi negosiasi Palestina di ibu kota Qatar, Doha, pekan lalu. Di dalam wawancara dengan Al Jazeera, Hamad menuturkan, serangan bom itu terjadi saat rombongan Hamas tengah membahas proposal Amerika Serikat bersama sejumlah penasihat. 

“Kurang dari satu jam setelah pertemuan dimulai, kami mendengar suara roket. Saat itu kami langsung menyadari sedang menjadi target percobaan pembunuhan,” tuturnya.

Hamad menambahkan, para pemimpin Hamas yang hadir sudah terbiasa menghadapi serangan udara mendadak dari penjajah, sehingga mereka segera bereaksi cepat. Ia menggambarkan, suasana sangat darurat karena gempuran yang begitu dahsyat, tetapi para pemimpin yang menjadi sasaran berhasil menyelamatkan diri.

“Kami keluar secepat mungkin dari lokasi yang dihantam sekitar 12 roket dalam waktu kurang dari satu menit,” kisahnya.

Alhamdulillah! Hamas: Serangan Penjajah yang Menarget Pimpinan Kami Gagal Total
Penjajah Israel melancarkan “serangan pengecut” menargetkan kompleks perumahan anggota biro politik Hamas di Doha pada Selasa sore. Biro Politik Hamas mengatakan, pemimpin utama mereka selamat dari upaya pembunuhan oleh penjajah Israel itu.

Keterlibatan AS

Hamad mengatakan dalam wawancara itu, ia menganggap upaya negosiasi dengan Amerika Serikat merupakan pengalaman yang pahit. Washington tidak pernah memegang janji, kerap mengubah sikap dan proposal, serta menunjukkan keberpihakan nyata pada penjajah Israel.

“Washington melakukan dua kesalahan besar. Pertama, mereka tidak memiliki kredibilitas. Apa yang mereka usulkan sering kali mereka tarik kembali. Kedua, setiap kali mereka menawarkan proposal, tak lama kemudian mereka membatalkannya sendiri. Hal ini membuat pihak Palestina kehilangan kepercayaan sepenuhnya,” tegasnya.

Seruan kepada Negara-Negara Arab dan Islam

Hamad menilai, apa yang terjadi di Gaza bukan sekadar perang terhadap Hamas, melainkan serangan menyeluruh terhadap martabat, keamanan, dan keberadaan bangsa Arab.

Hamad melanjutkan, masyarakat internasional, bukan hanya Palestina, wajib memikul tanggung jawab untuk menghentikan “kebiadaban” penjajah Israel. Apalagi setelah terbukti penjajah Israel tidak menghormati batas-batas hukum dengan menyerang delegasi di Doha.

Serangan udara Israel di Doha pada Selasa (9/9/2025), menewaskan seorang perwira militer Qatar dan lima warga Palestina. Hamad merupakan salah satu dari enam pemimpin senior gerakan itu yang sedang berkumpul di Doha di dalam gedung yang menjadi target serangan Israel, bersama Khalil al-Hayya, Khaled Meshaal, Zaher Jabarin, Bassem Naim, dan Taher al-Nounou.

(Diolah dari berbagai sumber)

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.