Penjahat Perang! Penjajah Kembali Serang Rumah Sakit di Gaza

Penjahat Perang! Penjajah Kembali Serang Rumah Sakit di Gaza
Penjahat Perang! Penjajah Kembali Serang Rumah Sakit di Gaza / Foto AFP via Getty Images

Pada Sabtu (23/3/2025), penjajah dengan sengaja menarget fasilitas kesehatan, Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, rudal penjajah menyasar gedung instalasi bedah yang menampung banyak pasien luka & menyebabkan kebakaran hebat.

Akibat serangan tersebut, anggota biro politik Hamas, Ismail Barhoum, syahid saat sedang menerima perawatan medis. Hamas mengecam pengeboman rumah sakit Nasser & menilainya sebagai kejahatan perang, yang menambah daftar panjang pelanggaran penjajah terhadap hukum internasional. Di dalam pernyataan resminya, Hamas menyebut serangan tersebut sebagai "pembunuhan pengecut" yang dilakukan Israel terhadap salah satu pemimpin mereka saat sedang dalam perawatan medis.

"Menargetkan seorang pemimpin saat menerima perawatan medis adalah bukti lain dari kebrutalan Israel dan pengabaian mereka terhadap norma serta konvensi internasional," demikian pernyataan Hamas.

Massa Kepung Kedubes AS Tuntut Akhiri Genosida Di Palestina
Meniti Jalan Menuju Mardhotillah

Kementerian Kesehatan di Gaza juga melaporkan bahwa serangan udara Israel tak hanya membunuh Barhoum, tetapi juga merusak gedung instalasi bedah Rumah Sakit Nasser. Direktur Kompleks Medis Nasser, Atef Al-Hout, mengumumkan bahwa instalasi bedah kini tak lagi berfungsi.

Serangan ini makin memperburuk krisis kesehatan di Jalur Gaza, di mana rumah sakit sudah kewalahan karena jumlah korban yang terus bertambah. Kekurangan peralatan medis dan tenaga medis akibat blokade Israel semakin menambah buruk situasi kemanusiaan.

Selain menargetkan Rumah Sakit Nasser, pasukan Israel juga melancarkan serangan ke berbagai wilayah di Gaza, termasuk Khan Yunis dan Rafah. Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa empat warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam peristiwa pengeboman Israel terhadap rumah keluarga Abu Khater di Khan Yunis. Korban yang terluka dievakuasi ke Rumah Sakit Eropa di Jalur Gaza.

Di Rafah, pasukan Israel memperketat pengepungan terhadap warga sipil di lingkungan Tel al-Sultan. Mereka juga memblokade rute evakuasi dan menghalangi akses bagi tim medis, termasuk kru ambulans Bulan Sabit Merah Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak agresi Israel dimulai pada Oktober 2023, jumlah korban tewas telah melebihi 50.000 orang. Dari jumlah tersebut, 15.613 adalah anak-anak, termasuk 872 bayi di bawah usia satu tahun. Selain itu, lebih dari 113.274 orang mengalami luka-luka, dengan sekitar 25.000 di antaranya membutuhkan rehabilitasi jangka panjang. Lebih dari 4.700 warga Palestina mengalami amputasi akibat serangan Israel, termasuk 850 anak-anak.

Sementara itu, blokade total yang diberlakukan oleh Israel telah menyebabkan sistem kesehatan di Gaza runtuh. Banyak rumah sakit tidak mampu menangani lonjakan pasien akibat terbatasnya sumber daya medis.

Serangan terhadap rumah sakit dan fasilitas kesehatan jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa. Hamas menegaskan bahwa aksi Israel itu adalah "eskalasi berbahaya" yang menunjukkan ketidakpedulian terhadap hukum dan norma internasional.

Meski pun mengalami tekanan berat, Hamas menegaskan bahwa serangan tersebut tidak akan menghentikan perlawanan rakyat Palestina. "Kejahatan penjajah tidak akan menghalangi kami untuk terus berjuang demi pembebasan dan kepulangan rakyat Palestina," tegas pernyataan Hamas.

(Sumber : Al Jazeera)

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.