Surat kabar Israel Today mengungkapkan sebuah rencana komprehensif yang sedang dikerjakan oleh para pemimpin politik dan kepala pemukiman ilegal Israel. Mereka merencanakan akan mencaplok seluruh wilayah Tepi Barat dan menjadikannya bagian integral dari Israel.
Penulis Hanan Greenwood, seorang pemukim ilegal yang lahir di wilayah Kiryat Arba di kota Hebron, Selatan Tepi Barat. Saat ini ia tinggal di pemukiman Efrat dekat kota Yerusalem.
Greenwood menyebut, rencana yang dirancang oleh Dewan Regional Pemukiman Yesha dan anggota sayap kanan Knesset, bertujuan untuk mengeksploitasi “peluang besar” yang diberikan oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump. Mereka berencana akan mendirikan 4 kota baru dan memerluas kendali Israel atas beberapa wilayah.
Greenwood menambahkan, pernyataan Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich, tentang masa depan pemukiman (ilegal) Yahudi di Jalur Gaza menjadi berita utama. Skenario sebenarnya yang terjadi di balik layar adalah: Rencana eksekutif untuk pemukiman Yahudi yang mulai terbentuk.
Mengubah Kota di Tepi Barat Menjadi Pemukiman Israel
Salah satu unsur utama dari rencana tersebut adalah mendirikan 4 kota baru di Tepi Barat, dan hanya mengalokasikannya kepada populasi tertentu. Menurut rincian dalam laporan tersebut, rencana tersebut mencakup pendirian kota Druze dan kota ultra-Ortodoks (Haredim). Mereka akan mengubah pemukiman yang ada menjadi kota besar beserta infrastruktur modern.
Seorang Anggota Knesset, Avichai Boaron, menekankan, inisiatif ini bukan hanya sebuah rencana teoritis melainkan “sebuah langkah praktis yang harus segera dilaksanakan”.
“Kita berada dalam peluang besar yang dapat dimanfaatkan dengan bijak untuk mengubah Yudea dan Samaria menjadi bagian integral dari Negara Israel,” kata Boaron.
Untuk mencapai tujuan itu, mereka berupaya untuk memerluas kekuasaan dewan regional dengan mencakup wilayah pemukiman ilegal Israel (Area C di bawah kendali militer Israel dan Otoritas sipil kepada Otoritas Palestina).
Mengambil Alih Kekuasaan Tepi Barat
Di antara poin-poin paling menonjol lainnya yang dibahas dalam rencana tersebut adalah penghapusan Otoritas Palestina dan pembentukan kota-kota Arab sebagai gantinya. Tindakan ini akan mengubah Israel menjadi negara federal.
Dia menambahkan, rencana yang disepakati oleh para pemukim, “penduduk Arab (Palestina) di Yudea dan Samaria akan fokus pada sejumlah kecil kota yang memiliki otonom sendiri. Mereka menerima layanan dari Israel dan membayarnya, status penduduknya akan sama persis dengan orang-orang Arab di (tempat tinggal) Yerusalem. Yang mana orientasi nasional mereka seperti sebelum tahun 1967 di bawah pemerintah Yordania”.
Setidaknya, itu dua langkah utama upaya Penjajah Israel untuk merebut Tepi Barat dan Palestina, secara perlahan. Mereka berencana untuk mengubah sebagian besar wilayah itu menjadi kota metropolitan untuk memikat para warganya agar berangsur-angsur pindah ke sana dan warga Palestina menjadi semakin tersingkirkan.
(Sumber: Al Jazeera)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!