Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, tampil sebagai narasumber dalam acara “Temu Anwar – Jakarta”, pada 5 September 2023, di Redtop Hotel Convention Center, Jakarta. Ini adalah acara khusus yang mempertemukan Anwar Ibrahim dengan masyarakat Indonesia yang pertama kali diadakan di Jakarta. Anwar Ibrahim menyempatkan hadir di acara itu di sela-sela aktivitasnya menghadiri KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
Yang menarik, “Temu Anwar – Jakarta” itu juga mengundang mahasiswa dan terbuka untuk masyarakat umum. Apalagi, acaranya dipandu oleh pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, yang secara umum merepresentasikan anak-anak muda dari Generasi Z. Hal itu sesuai tujuan acara, seperti dikutip dari laman Instagram @anwaribrahim_my dan @raffinagita1717, yaitu agar lebih merangkum anak muda dan tak hanya ditujukan bagi kalangan mahasiswa, tetapi juga untuk pemuda-pemudi baik dari Malaysia maupun indonesia.
Kendati dikemas dengan gaya santai khas Raffi Ahmad, banyak tema pembahasan yang diulas dalam acara ini. Juga mengemuka beberapa pertanyaan dari peserta untuk Anwar Ibrahim. Mulai dari ungkapan tentang harapan baik untuk hubungan Indonesia dan Malaysia, sampai pertanyaan-pertanyaan “menyentil” tentang kisah hidup Anwar Ibrahim yang sempat keluar-masuk penjara karena berbagai tuduhan yang tidak benar.
Baca Juga : Prof. Din Syamsuddin: Negara Madani Menjadi Solusi
Misalnya, ada seorang peserta yang bertanya, bagaimana Anwar Ibrahim bisa melewati masa-masa sulit saat dipenjara. Sebelum menjawab pertanyaan itu, Anwar Ibrahim bercerita sedikit mengenai perjalanan dia hingga bisa masuk penjara dengan berbagai tuduhan. Lalu, ia mengatakan, selalu berusaha melihat segala sesuatu yang ia lewati dari sisi baik. Menurut dia, masih banyak hal baik atau takdir baik yang dia lalui, meski saat mendekam dalam penjara.
“Saya melihat always in the positive,’’ kata Anwar Ibrahim malam itu.
Kisah Anwar hingga kini menjadi inspirasi bagi pemuda dan pemudi untuk tidak pernah letih belajar di mana pun dan bagaimana pun keadaannya. Serta jangan pernah putus asa, walau di masa-masa tersulit sekali pun. Juga agar selalu melihat sisi positif dari segala kejadian. Perjalanan hidup Anwar Ibrahim yang keras menjadikan dia pribadi yang matang dari sisi politik dan membentuk dia menjadi negarawan.
“Jangan terus berpikir bahwa kehidupan saya dipenjara itu penuh derita. Padahal, saya masih bisa membaca, menulis, mempunyai guru yang baik, istri yang selalu mendampingi saya, dan masih banyak lagi hal baik yang lain,” lanjutnya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!