Selain berperan sebagai pusat keuangan Muhammadiyah, keberadaan Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) diyakini sangat strategis sebagai jembatan entrepreneur Muhammadiyah. Sebab, keinginan dan kebutuhan utama para entrepreneur dalam berbisnis tentu tak lepas dari tersedianya akses permodalan yang mudah untuk mereka. Hal itu dikatakan Sekertaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M. Izzul Muslimin, di acara peresmian Gedung Pusat BTM Banjarnegara, di Jawa Tengah, Selasa (7/5/2024).
Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam acara peresmian Kantor Pusat BTM yang dilakukan bersamaan dengan peluncuran produk layanan BTM Mobile Banjarnegara. Di antara yang hadir adalah PJ Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto; Ketua PDM Muhammadiyah Banjarnegara, Sobri; Ketua Pengurus BTM Banjarnegara, Sulkhan; Ketua Pusat BTM Jawa Tengah, Ahmad Sakhowi; Ketua Induk BTM, Achmad Suud; dan Direktur Eksekutif Induk BTM, Agus Yuliawan.
Di dalam sambutannya, Izzul Muslimin mendorong agar peran BTM terus ditingkatkan dalam menumbuhkan kewirausahaan di lingkungan Persyarikatan. Lebih lanjut, Izzul Muslimin mengatakan, saat ini terjadi perubahan dalam membangun amal usaha Muhammadiyah (AUM). Yaitu telah terjadinya institusionalisasi. Jika sebelumnya proses mendirikan AUM dilakukan dengan model sumbangan atau menggunakan iuran, sekarang proses itu dilakukan dengan terinstitusionalisasi dalam bentuk lembaga keuangan Muhammadiyah.
Menurut Izzul, hal itu membuat proses dalam membangun AUM tak lagi dengan cara orang per orang menempuh cara yang cukup sulit semisal harus menggadaikan tanah, menjual emas, atau hal-hal sejenis. Tetapi kini, membangun AUM bisa dengan menggunakan lembaga keuangan semisal BTM.
Baca juga: Mahasiswa dan Dosen UI Gelar Aksi Solidaritas terhadap Mahasiswa di AS
“Bahkan, melalui BTM, kegiatan-kegiatan pengumpulan dana bisa dilakukan dengan mudah melalui bantuan teknologi, seperti BTM Mobile Banjarnegara ini,” katanya.
Maka, kata Izzul, institusionalisasi BTM itu dipercaya akan dapat lebih memudahkan proses mendirikan AUM. “Skema-skema pendanaan AUM menggunakan BTM teryata selama ini telah terjadi di setiap jaringan BTM,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus BTM Banjarnegara, Sulkan, menegaskan, keberadaan Kantor Pusat BTM Banjarnegara selanjutnya akan meningkatkan peran dan fungsi BTM di persyarikatan dan masyarakat Banjarnegara. Apalagi dengan dukungan teknologi IT dan digitalisasi BTM mobile. Hal itu akan memudahkan para anggota untuk bertransaksi terhadap produk pelayanan BTM Banjarnegara.
“Jelas sekali, ke depannya akan memudahkan akselerasi dalam membangun closed loop economy Muhammadiyah dan ekosistem secara terintegrasi,” ucap Sulkan.
Di kesempatan itu pula, Ketua Pusat BTM Jawa Tengah, Ahmad Sakhwoi, berharap, apa yang telah dilakukan oleh BTM Banjarnegara menjadi inspirasi bagi BTM lain di Jawa Tengah serta daerah lainnya. Khususnya dalam membangun integrasi IT dan tata kelola untuk meningkatkan manajemen pengelolaan BTM.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!