Prima DMI Jakarta bersama IRMAD Tebet dan puluhan perwakilan pengurus organisasi remaja masjid dari 5 kota seprovinsi DKI Jakarta mengadakan Focus Group Discussion (FGD), Sabtu, 3 Agustus 2024, malam. FGC terkait Sinergi dan Strategi Kemandirian Organisasi Remaja Masjid di Jakarta itu diadakan di Aula Sekolah Masjid Raya Al-Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan.
Sejumlah narasumber yang sudah berpengalaman di Organisasi Remaja Masjid hadir dalam FGD itu. Antara lain RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa), YISC (Youth Islamic Study Club) Al Azhar, ARMI (Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal), dan perwakilan dari Laznas Salam Setara miliknya aplikasi kitabisa.com.
Menurut Ketua Prima DMI Jakarta, Ahmad Farhan, acara tersebut diadakan mengingat berita viral terkait remaja masjid akhir-akhir ini. “Kami mewakili remaja masjid Jakarta tidak mau terjebak pada isu-isu miring, namun lebih fokus memikirkan solusi apa yang akan kita edukasi dan jalankan untuk organisasi remaja masjid di Jakarta,” katanya.
Kegiatan FGD dibuka dengan penyampaian paparan terkait Best Practice oleh Adi Setiabudi selaku Perwakilan YISC Al Azhar. Paparan Adi berisi strategi pendanaan yang dilakukan di remaja masjid tempat dia bernaung. Adi juga menuturkan program-program yang menjadi unggulan sehingga YISC Al Azhar bisa bertahan sampai berusia 52 tahun saat ini.
Paparan Adi dilanjutkan presentasi Ketua RISKA, Kismanto. Di kesempatan itu, Kismanto menjabarkan strategi mereka menggali potensi masing-masing remaja masjid. “Sebelum mencari dana, kita perlu mengenali lebih jauh potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing remaja masjid. Sebab, hal ini penting untuk menentukan strategi ke depannya,” tegasnya.
Adin Mahendra dari ARMI Istiqlal menambahkan, setiap masjid memiliki tantangan dan dinamika masing-masing dalam hal pengelolaan kemandirian organisasi remaja masjid. “Tantangan yang ada di setiap masjid seharusnya menjadi ujian kreativitas remaja masjid dalam hal pengelolaan kemandirian organisasinya. Sehingga, tiap remaja masjid bisa saling berbagi pengalaman untuk dijadikan pelajaran penting bagi yang lainnya,” imbuhnya.
Narasumber terakhir, Rodi Maryanto dari Laznas Salam Setara, juga mengatakan hal sama. “Kami bersyukur bisa hadir ke acara ini, sehingga bisa mendengar lebih banyak potensi maupun tantangan yang dimiliki oleh remaja masjid, agar kami bisa bersinergi ke depannya,” ucapnya.
Setelah pemaparan materi, FGD dilanjutkan sesi pertanyaan dan tanggapan dari perwakilan pengurus remaja masjid. Para perwakilan pengurus remaja masjid itu berharap, FGD kali ini bisa menjadi solusi dan menjadi sarana dalam membangun sinergi bersama untuk mendukung kemandirian organisasi remaja masjid di Jakarta. Ke depannya, Prima DMI Jakarta akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik Remaja Masjid, DKM, organisasi, komunitas, instansi, maupun lembaga lainnya, dalam hal pemberdayaan potensi remaja masjid untuk kemandirian organisasi maupun individu pengurusnya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!