Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. M. Din Syamsuddin mengatakan bahwa Wawasan Madani yang digagas PM Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim dapat menjadi solusi bagi negara-negara di dunia untuk melangsungkan kehidupan kebangsaan dan kenegaraan menghadapi tantangan globalisasi dewasa ini. Disampaikan Din pada Debat Perdana Madani di Kampus Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Selangor. 21 Agustus 2023.
Menurut Din Syamsuddin banyak negara di dunia menghadapi ancaman perpecahan dan kemunduran karena sistem politik dan ekonomi liberal yang diterapkannya hanya menciptakan kesenjangan dan ketidakadilan. Sistem itu juga terlalu menampilkan infrastruktur fisik dan mengabaikan infrastruktur non fisik (mental). Ekonomi dikuasai segelintir orang yang kemudian berusaha mendiktekan politik. Sebagai akibatnya, kekuasaan politik menjadi tiran dan monopolistik serta cenderung melanggengkan kekuasaan dengan menghalalkan segara cara.
Menurut Din, Wawasan Madani yang menekankan pada persamaan, keadilan, dan permusyawaratan dapat diajukan untuk peradaban global. Ketiganya merupakan esensi ummah yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah sebagai format masyarakat majemuk saat itu. Masyarakat Madani menjadi pendorong bagi terwujudnya madinah atau tamaddun yakni peradaban tinggi yang membawa kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin bagi semua.
Baca Juga : Mendambakan Keadilan
Hanya saja, Wawasan Madani Anwar Ibrahim masih perlu diperkuat dengan landasan filosofis yang berasaskan nilai-nilai fundamental Islam (Tauhid, Khilafah, dan Islah) dan nilai-nilai instrumental berupa paradigma etik yang perlu dibudayakan oleh masyarakat, dan disesuaikan dengan konteks sosio-kultural masyarakat bersangkutan.
Din Syamsuddin mengeritik kepanjangan MADANI oleh Anwar Ibrahim, yaitu kemaMpanan, kesejAhteraan, Daya cipta, hormAt, keyakiNan, Ihsan yang terkesan dipaksakan dan susah dipahami masyarakat.
Sambil berkelakar, Din Syamsuddin mengusulkan MADANI menjadi Maju, Aman, Damai, Adil, Nikmat, dan Indah, yang disambut tepuk tangan sekitar dua ribu hadirin yang memadati Dewan Conselor Tun Abdul Razak Kampus UKM. Hadir dalam Debat Perdana Madani ini para tokoh cendekiawan, budayawan, dan civitas akademika UKM, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Dato Seri Mohammad Khaled bin Nordin, Timbalan Menteri, Naib Canselor UKM Prof. Dato Dr. Mohd Ekhwan, dan sejumlah guru besar.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!