Konflik Palestina dengan Israel masih terus berlarut-larut dan hingga kini belum menemui titik terang ke arah penyelesasian. Hingga saat ini, jumlah warga sipil Palestina yang menjadi korban tewas telah mencapai lebih dari 36.000 jiwa. Hingga kini, Israel dengan dukungan Amerika juga masih terus melancarkan serangan brutal dan dikabarkan akan menggencarkan serangan ke Palestina.
Kondisi itu diperparah dengan pernyataan Amerika Serikat dan Israel yang enggan melakukan gencatan senjata. Bahkan, Israel terus meningkatkan serang brutal mereka. Dapat dibayangkan, setiap harinya akan ada ratusan korban jiwa yang berjatuhan di Gaza akibat tidak adanya dorongan untuk sekadar melakukan gencatan senjata, apalagi berdamai.
Kondisi tersebut juga menjadi perhatian Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA. Di dalam pernyataannya yang direkam dalam video bertajuk “Military force is urgently needed to protect civilians people of Gaza from the brutal massacre of Israel, and to push Israely military back...” yang ia kirim ke redaksi Sabili.id, Sudarnoto mengatakan, sesungguhnya two-states solutions adalah cara terbaik untuk menyelesaikan konflik. Tetapi Israel menolak usul solusi itu.
“Two-states solutions itu adalah cara yang terbaik yang dilakukan, tetapi Israel tidak mau melakukan itu. Nah, karena itu, pembunuhan terus dilakukan,” ujarnya.
Baca juga: Aktivis Pro-Palestina: Tidak Semua Perusahaan Lokal Bebas dari Afiliasi Israel
Oleh karena itu, menurut Sudarnoto, satu-satunya cara saat ini untuk menyelesaikan konflik tersebut adalah sesuai dengan amanah Rasulullah saw, yaitu apabila melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu atau kekuasaan.
“Satu-satunya cara, menurut hemat saya, adalah sesuai dengan amanah Rasulullah Muhammad saw, siapa saja yang melihat kemungkaran harus menghentikan dengan tanganmu. Tangan itu adalah kekuasaan. Kekuasaan apa itu? Yaitu political power, political force, diplomatic power and force, kemudian economic power and force, dan menurut saya – ini yang belum maksimal – itu adalah military force. Tiga cara pertama sudah dilakukan tetapi Israel tidak pernah memberikan perhatian dan tidak peduli, masih membunuh sampai pada hari ini,” jelas Sudarnoto.
Oleh karena itu, menurut tokoh yang lahir pada 3 Februari 1959 tersebut, saat ini military force sangat perlu dioptimalkan. “Karena itu, saya ingin mengusulkan optimalkan military force. Oleh siapa? Oleh negara-negara menurut hemat saya negara-negara OKI perlu bersepakat melakukan konsolidasi diri untuk mengirimkan militer,” tegas Sudarnoto.
Ada pun target dari dikirimkannya kekuatan militer adalah untuk menghambat pasukan Israel maju lebih dalam, serta melindungi warga dari pembunuhan brutal, dan mencapai kemerdekaan Palestina. “Target yang pertama adalah menghambat pasukan Israel agar tidak merangsek ke depan dan melindungi warga Gaza dari pembunuhan brutal. Target yang kedua adalah memukul mundur Israel dari Gaza. Yang ketiga atau target terakhir adalah kemerdekaan Palestina. Terima kasih. Free Palestine,” tutup Sudarnoto.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!