Ratusan Jurnalis Palestina Tewas Akibat Serangan Penjajah Israel

Ratusan Jurnalis Palestina Tewas Akibat Serangan Penjajah Israel
Ratusan Jurnalis Palestina Tewas Akibat Serangan Penjajah Israel/ Foto Istimewa

Penargetan demi penargetan – secara sengaja – terus berlangsung membabi buta. Termasuk terhadap kalangan jurnalis. Peran jurnalis yang seharusnya terlindungi dari segi hukum harus terbungkam akibat genosida tanpa pandang bulu.

Pada Selasa (2/9/2025), Francesca Albanese menegaskan, jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh oleh militer penjajah Israel telah melampaui angka yang tercatat pada banyak perang besar dalam sejarah modern. Angka itu bahkan melampaui korban jurnalis pada Perang Saudara Amerika, Perang Dunia I dan II, Perang Korea, serta Perang Vietnam (termasuk Kamboja dan Laos).

Sehari sebelumnya, ratusan media dari 50 negara meluncurkan kampanye internasional untuk mengecam kejahatan Israel terhadap jurnalis Palestina di Gaza serta menuntut pertanggungjawaban. Media besar dunia ikut berpartisipasi dalam kampanye itu. Di antaranya L’Humanité (Prancis), Die Tageszeitung (Jerman), La Libre (Belgia), Público (Portugal), The Independent (Inggris), L’Orient-Le Jour (Lebanon), dan The Intercept (Amerika Serikat).

Organisasi Reporters Without Borders (RSF) dan Avaaz selaku penggagas kampanye tersebut menegaskan, dengan laju pembunuhan jurnalis seperti ini, "tak lama lagi tidak akan ada lagi yang tersisa untuk meliput berita dari Gaza dan mengabarkan kepada dunia tentang apa yang sebenarnya terjadi di sana."

Jurnalis Israel Beberkan Fakta Di Balik Syahidnya Anas Al-Sharif
Dua koresponden Al-Jazeera dibunuh penjajah Israel, Ahad (10/08/2025), lewat bombardir drone ke tenda wartawan di Kota Gaza. Serangan itu juga membunuh tiga staf Al Jazeera lainnya dan seorang jurnalis lepas.

Berkat dukungan platform kampanye Avaaz, ratusan media di lebih dari 50 negara kini bersatu menyerukan perlindungan bagi jurnalis Palestina di Gaza,” tambah  RSF.

Hingga kini, agresi penjajah Israel telah menewaskan 63.557 warga Palestina dan melukai 160.660 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak. Lebih dari 9.000 orang masih hilang, sementara ratusan ribu warga menjadi pengungsi. Situasi kelaparan pun semakin parah, dengan 348 orang meninggal dunia akibat kelaparan, termasuk 127 anak-anak.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.