Pada Kamis (17/10/2024), kantor berita Rusia, TASS, mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri, Sergei Ryabkov, bahwa Moskow memeringatkan Israel untuk memertimbangkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
“Kami telah berulang kali memeringatkan (Israel) dan menyarankan untuk berpikir lagi untuk tidak melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir dan infrastruktur nuklir (Iran),” ujar Ryabkov dikutip TASS.
Pasca serangan rudal yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada 1 Oktober 2024, muncul spekulasi bahwa Israel mungkin akan menyerang fasilitas nuklir Iran, sebagaimana yang telah lama diancamnya.
“Ini akan menjadi perkembangan yang membawa bencana terhadap semua pondasi yang berada dalam jaminan keselamatan nuklir,” tambahnya.
Pada Selasa (15/10/2024), Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel akan menyadap informasi ke Amerika Serikat mengenai perkiraan serangan terhadap sasaran di Iran. Namun, mereka akan tetap bertindak sesuai dengan kepentingan negaranya.
Israel Serang Sasaran Militer
Surat kabar Washington Post menyatakan, Netanyahu memberi tahu pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, Israel akan menyerang sasaran militer Iran dan bukan sasaran nuklir atau minyak.
Moskow terus melakukan kontak dengan Iran terlepas dari tingkat ketegangan di wilayah tersebut. Yabvul dikutip oleh media resmi mengatakan, Rusia telah memerkuat hubungannya dengan Iran sejak dimulainya perang di Ukraina, dan bersiap untuk menandatangani perjanjian kemitraan luas dengan Teheran. Sementara itu, laporan pers Amerika menyatakan, Moskow baru-baru ini menyelesaikan kesepakatan dengan Teheran untuk memeroleh rudal balistik dan drone yang akan digunakan dalam perang di Ukraina.
(Sumber: Al Jazeera Mubasyir)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!