Said Nursi Bediüzzaman: Cendikiawan Muslim di Akhir Dekade Kekaisaran Turki Usmani

Said Nursi Bediüzzaman: Cendikiawan Muslim di Akhir Dekade Kekaisaran Turki Usmani
Ilustrasi Said Nursi Bediüzzaman / Sabili.id

Said Nursi Bediüzzaman (1877–1966) adalah seorang cendekiawan, teolog, dan penulis Islam terkemuka di akhir dekade kekaisaran Turki Usmani. Ia lahir di kota Bitlis, Turki Timur dan memulai pendidikan agamanya di usia yang muda. Nursi belajar di bawah asuhan beberapa ulama paling berpengaruh pada masanya.  Nursi dengan cepat dikenal karena kehebatan intelektual dan komitmennya terhadap Islam.

Sebagai seorang pemuda, Nursi sangat dipengaruhi oleh ajaran ulama besar Islam yaitu Imam al-Ghazali. Dia mempelajari karya-karya al-Ghazali secara ekstensif dan secara khusus tertarik pada gagasan menggabungkan pengetahuan intelektual dengan refleksi spiritual. Nursi percaya bahwa penting bagi umat Islam untuk terlibat dalam perenungan mendalam dan mencari ilmu untuk memahami ajaran Islam sepenuhnya.

Pada awal abad ke-20, Nursi terlibat dalam aktivitas politik dan ditangkap berkali-kali karena menentang kebijakan Kesultanan Utsmaniyah. Namun, ia terus menggunakan posisinya sebagai cendekiawan Islam yang dihormati untuk mengadvokasi keadilan sosial dan mempromosikan nilai-nilai Islam. Nursi sangat percaya akan pentingnya keadilan sosial dan perlunya umat Islam bekerja untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata.

Nursi terkenal karena magnum opusnya, Risalah Nur (Surat Cahaya), kumpulan tulisan tentang teologi dan filsafat Islam. Risalah Nur secara luas dianggap sebagai salah satu karya sastra Islam terpenting pada abad ke-20. Karyanya itu telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan dipelajari oleh para sarjana dan orang awam di seluruh dunia.

Risalah Nur adalah kumpulan tulisan yang sangat banyak, terdiri atas lebih dari 6.000 halaman. Di dalamnya, Nursi mengeksplorasi berbagai topik yang berkaitan dengan teologi dan filsafat Islam, termasuk hakikat Tuhan, tujuan keberadaan manusia, dan hubungan antara iman dan akal. Salah satu tema kunci dari Risalah Nur adalah gagasan tentang "Cahaya Ilahi", yang diyakini Nursi dapat ditemukan dalam semua aspek ciptaan.

Sepanjang hidupnya, Nursi tetap berkomitmen pada iman dan keyakinannya pada kekuatan pendidikan dan pengetahuan intelektual. Dia mendirikan banyak sekolah dan lembaga pendidikan, dan dia bekerja tanpa lelah untuk mempromosikan nilai-nilai Islam di dunia yang berubah dengan cepat.

Warisan Nursi terus menginspirasi orang-orang di seluruh dunia, dan tulisan-tulisannya tetap menjadi bukti kuat akan keindahan dan kearifan pemikiran Islam. Ide-idenya memiliki dampak mendalam pada keilmuan Islam dan telah membantu membentuk cara banyak Muslim memahami iman mereka. Hari ini, karya legendarisnya Risalah Nur masih terus dipelajari oleh para ulama dan orang awam. Ajaran Nursi seperti tak pernah lekang oleh zaman, tak henti mempengaruhi dan memberikan inspirasi bagi banyak orang dari beragam latar belakang.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.