Sekolah Jadi Target Serangan, Zionis Israel Terus Lakukan Kejahatan Perang

Sekolah Jadi Target Serangan, Zionis Israel Terus Lakukan Kejahatan Perang
Seorang pria Palestina menemukan jenazah kerabatnya akibat serangan udara penjajah Israel di kamp pengungsi Jabalia. / Ahmed Alarini (AP Photo)

Pemerintah Zionis Israel kian jelas menunjukkan tujuan mereka melakukan genosida di Palestina. Pada Selasa, 25 Juni 2024 dini hari, sebanyak 16 warga sipil Palestina tewas dalam serangkaian serangan lewat udara yang dilancarkan Israel si penjajah ke berbagai wilayah di Gaza. Selain 16 korban tewas, puluhan warga Palestina juga terluka akibat aksi pembantaian Israel si penjajah. Mayoritas dari korban tersebut adalah anak-anak dan Wanita.

Parahnya, negara penjajah itu menargetkan dua sekolah penampungan UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East). Salah satunya adalah Sekolah Abdel Fattah Hamoud di Jalan Jaffa. Akibat penargetan Sekolah Abdel Fattah Hamoud itu, 8 orang syahid termasuk 3 anak.

Laporan dari media Palestina, WAFA, menyebut, di hari ke-263 aksi genosida Israel di Palestina, puluhan warga sipil tewas dan terluka dalam pengeboman di Khan Younis, Kamp Maghazi dan Al-Shati, serta daerah-daerah Gaza Selatan lainnya. Termasuk warga sipil yang tewas dan terluka dalam peristiwa pengeboman Israel si penjajah terhadap dua sekolah penampungan milik UNRWA di Kamp al-Shati dan lingkungan Al-Daraj di Kota Gaza.

“Kru Pertahanan Sipil juga menemukan mayat enam warga sipil sebagai akibat dari penargetan Israel terhadap Sekolah Abdel Fattah Hamoud di daerah Jaffa di pusat Kota Gaza,” kata Koresponden WAFA, Selasa 25 Juni 2024, dikutip palinfo.com.

Israel si penjajah juga menargetkan barat Rafah di selatan Jalur Gaza dengan serangan udara, tembakan artileri dan tank. Seorang pemuda tewas dan beberapa lainnya terluka akibat pengeboman Israel si penjajah yang menargetkan Tal al-Sultan, sebelah barat Rafah, Jalur Gaza selatan. Pada Selasa 25 Juni 2024 subuh, serangan udara yang dilancarkan pasukan pendudukan Israel si penjajah ke kamp pengungsi Balata, timur Nablus, membuat dua anak terluka di Kamp Pengungsi Daerah Nablus, terkena pecahan peluru. Pasukan Israel juga menyerbu daerah Al-Makhfiya dan Tal Street dan menahan lima orang. Di hari yang sama, lima warga Palestina tewas, termasuk dua anak, dalam aksi pengeboman Israel di sebelah barat Kota Gaza.

Baca juga: Pengamat Militer Ungkap Cara Al-Qassam Lakukan Penyergapan Buat Penjajah Kocar-Kacir

Agresi Zionis Israel di Palestina kian menjadi. Sejak pasukan Zionis Israel melancarkan aksi agresi ke wilayah Palestina pada Oktober 2023, setiap harinya rata-rata 10 anak Palestina kehilangan satu atau kedua kakinya. Angka itu tidak termasuk lengan dan tangan yang hilang. Hal itu diungkapkan oleh Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini.

Lazzarini menyampaikan komentar itu dalam sebuah konferensi pers di markas besar PBB di Jenewa, Selasa, 25 Juni 2024. “Sepuluh per hari setelah lebih dari 260 hari perang yang brutal ini. Itu berarti sekitar 2.000 anak. Selain itu, amputasi sering kali dilakukan dalam kondisi yang cukup mengerikan, dan terkadang tanpa anestesi,” kata Lazzarini dikutip palinfo.com.

Lazzarini juga menyebutkan, hingga 21.000 anak diperkirakan hilang sejak awal serangan ke Jalur Gaza. Baik karena terkubur di bawah reruntuhan, ditangkap, dikubur di kuburan yang tidak diketahui, maupun kehilangan kontak dengan keluarga dan kerabat mereka. Meski sulit untuk mengumpulkan dan memverifikasi angka, dikonfirmasi bahwa setidaknya 17.000 anak di Jalur Gaza tidak ditemani oleh keluarga mereka, dan 4.000 anak hilang setelah tertimbun reruntuhan.

Menyikapi aksi genosida dan kejahatan perang yang terus dilakukan pasukan Zionis Israel, Hamas menyebut pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, bertanggung jawab. Joe Biden disebut bertanggung jawab atas kelanjutan pemusnahan rakyat Palestina oleh Zionis Israel di Jalur Gaza, karena terus memberikan perlindungan politik, militer, dan waktu kepada pemerintah Zionis Israel, untuk mencapai misi mereka melakukan penghancuran dan pemusnahan massal di Jalur Gaza.

Hamas menyerukan kepada masyarakat Arab dan negara-negara Muslim serta masyarakat umum di dunia, untuk melakukan mobilisasi di semua tingkatan guna mendorong gencatan senjata. Hamas juga menyerukan komunitas internasional dan PBB untuk memikul tanggung jawab terhadap kejahatan mengerikan yang sedang terjadi, dan mengambil tindakan segera untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.