Jurnalis Palestina kembali gugur di tengah serangan yang semakin masif di Jalur Gaza. Pada 27 Oktober 2024, empat jurnalis Palestina gugur, meningkatkan jumlah jurnalis yang syahid akibat agresi tentara penjajah Israel menjadi 182 orang sejak serangan Zionis dimulai lebih dari setahun yang lalu.
Menurut Hamas, tindakan keji ini menggambarkan kebijakan intimidatif dan terstruktur oleh tentara Israel terhadap para jurnalis. Serangan tersebut dinilai sebagai bentuk ancaman yang ditujukan untuk mencegah peliputan mengenai tindakan militer Israel yang terus menerus melancarkan kekerasan brutal terhadap warga sipil di Gaza.
Hamas menegaskan bahwa meski dihadapkan dengan intimidasi dan risiko kematian, para jurnalis Palestina tetap berkomitmen untuk mengungkapkan realitas yang terjadi. “Kami mengutuk keras kejahatan yang ditujukan kepada jurnalis Palestina ini. Upaya mereka untuk menakut-nakuti para jurnalis tidak akan mampu menghalangi kebenaran dari mencapai dunia,” tegas Hamas dalam pernyataan resminya.
Serangan sistematis terhadap para jurnalis ini, yang dilakukan dengan metode yang terencana oleh tentara Israel, dinilai sebagai upaya untuk menghentikan pemberitaan yang dapat mengekspose aksi kekerasan militer yang terus meningkat. Hamas juga mendesak komunitas internasional beserta lembaga-lembaganya agar mengambil tindakan serius dan nyata untuk menghentikan serangan terhadap jurnalis dan meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas kejahatan ini.
Tidak hanya itu. Hamas juga menyerukan organisasi pers dan media internasional untuk menyuarakan dan menghentikan mereka melakukan kekejaman ini. Solidaritas dan dukungan untuk para jurnalis Palestina dinilai sangat penting, termasuk menyeru komunitas internasional agar mengambil sikap tegas terhadap tindakan Israel yang terus menyerang para jurnalis Palestina serta melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional.
Hamas berharap bahwa dukungan dari organisasi internasional akan memberikan perlindungan yang layak bagi jurnalis Palestina, yang tidak hanya memertaruhkan nyawa untuk mengungkapkan kebenaran dan kejahatan penjajah Zionis, tetapi juga menjadi simbol perjuangan Palestina untuk keadilan dan kemanusiaan.
(Sumber: Hamasinfo.info)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!